Anggaran Kemendikbud 2021 Rp 81,5 Triliun, Nadiem Jabarkan Program Prioritas

22 Januari 2021 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri rapat kerja dengan komisi X di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarat, Kamis (20/2). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri rapat kerja dengan komisi X di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarat, Kamis (20/2). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggaran pendidikan dari APBN 2021 sebanyak Rp 550 triliun. Sementara Kemendikbud mendapat jatah anggaran pendidikan sebesar 14,8 persen atau sekitar Rp 81,5 triliun dari total tersebut.
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan sisa anggaran pendidikan lainnya akan diberikan kepada pemda dan kementerian lainnya.
"Dari seluruh anggaran pendidikan itu sekitar 14,8 persen ada di Kemendikbud sisanya itu ada di transfer daerah dan kementerian lainnya. Anggaran kemendikbud itu Rp 81,5 triliun. Jadinya bukan yang Rp 550 trilun dari anggaran kita," ujar Nadiem saat konferensi pers virtual, Jumat (22/1).
Ilustrasi sekolah dasar. Foto: Shutter Stock
Nadiem mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk program-program prioritas di 2021. Seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, tunjangan profesi guru, hingga Sekolah Penggerak.
"Program penyaluran PIP itu telah terakselerasi jauh lebih cepat di tahun 2020. Jadi pandemi pun kita banyak mendengar akselerasi PIP di 2020 karena kita melakukan sentralisasi di bawah sekjen kita yang sebelumnya tadi terpisah-pisah. Kita melakukan efisiensi ternyata di lapangan itu terasa bahwa penerimaan PIP itu jauh lebih mulus lancar dan cepat," jelas Nadiem.
ADVERTISEMENT
Kemudian Nadiem menjelaskan Kemendikbud akan fokus pada adaptasi program KIP Kuliah pada tahun ajaran baru mendatang.
"Jadi anak anak miskin yang berprestasi, dia (menjadi) percaya diri masuk universitas hebat dan didanai oleh pemerintah melalui program KIP kuliah," terangnya. 
Guru membagikan buku pelajaran kepada pelajar pada hari pertama sekolah tatap muka di SD Negeri 42, Banda Aceh, Aceh, Senin (4/1/2021). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
Tak berhenti di situ, Nadiem menjelaskan anggaran pendidikan Kemendikbud juga akan terus difokuskan pada pemberian tunjangan profesi guru.
"Tunjangan profesi guru yang sudah kita berikan akan terus kita lanjutkan tahun depan dan program layanan lainnya," tegasnya.
Nadiem juga menjelaskan prioritas digitalisasi sekolah dan transformasi teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). Menurutnya, ada 20 ribu sekolah yang akan menjalankan program ini.
"Kita juga akan melakukan transformasi bahan ajar dan semua media media digital kita dari rumah belajar, kurikulum berbasis digital akan kita sediakan akses yang lebih optimal dan menyediakan berbagai macam inovasi yang keluar dari tim teknologi di Kemendikbud," ungkap Nadiem.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait Sekolah Penggerak, Nadiem memastikan akan dimulai transformasi secara holistik (menyeluruh).
"Harapan kita di masa depan semua sekolah jadi Sekolah Penggerak jadi ini adalah mulainya walaupun hanya berapa ribu sekolah dulu tapi harapannya ini menjadi panjang seluruh sekolah akan bertransformasi menjadi Sekolah Penggerak," terangnya.
Guru berpose bersama siswanya usai kegiatan belajar mengajar (KMB) tatap muka terbatas di SMA Negeri 3, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (7/9). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
Kemudian, salah satu program terbesar Kemendikbud di 2021 adalah semua guru honorer ikut tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Kami pun menyiapkan kapasitas dan anggaran kalau guru guru itu lolos seleksi. Tapi enggak kita tinggalkan begitu saja kalau dia gagal masih ada kesempatan dua kali lagi mengambil kesempatan di tahun ini atau tahun depan," kata Nadiem.
Program lain yang diprioritaskan Nadiem di 2021 adalah vokasi. Ia ingin kualitas SMK semakin ditingkatkan, termasuk masalah kerja sama dengan industri dan universitas.
ADVERTISEMENT
"Vokasi adalah salah satu program prioritas kita. Kita akan menguatkan SMK dengan membuat SMK pusat keunggulan yang benar-benar punya kemitraan dengan industri dan juga kemitraan kuat dengan perguruan tinggi," pungkasnya.