Anggota Dewan Desa Ukraina Tiba-Tiba Ledakkan Granat saat Rapat

17 Desember 2023 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi granat. Foto: Antara/Kornelis Kaha
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi granat. Foto: Antara/Kornelis Kaha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang anggota dewan di Desa Keretskivska, wilayah Transkarpathia, Ukraina tiba-tiba meledakkan granat yang digenggamnya ketika rapat sedang berlangsung, pada Jumat (16/12) pagi. Peristiwa itu terekam dalam siaran live di Facebook dan videonya tersebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari BBC, serangan yang terjadi di desa berpenduduk sekitar 4 ribu orang tersebut melukai 26 anggota dewan yang berada di dalam ruangan.
"Insiden tersebut terjadi di gedung dewan Desa Keretskivska di distrik Mukachevo, yang menyebabkan 26 anggota dewan terluka, dengan enam di antaranya kritis," demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Ketika ledakan terjadi, puluhan anggota dewan sedang berkumpul untuk mendiskusikan anggaran tahun 2024 serta laporan finansial tahun ini.
Hampir 90 menit setelah rapat berlangsung, dalam sebuah video terlihat salah seorang anggota dewan berteriak, menolak anggaran tersebut dalam Bahasa Ukraina. Pria yang berteriak itu kemudian meninggalkan ruangan dan membawa pria lain bersamanya.
Beberapa menit kemudian, dia kembali masuk ke dalam ruangan dan berdiri di depan pintu. Sembari masih berdiri, dia berusaha menarik perhatian orang-orang di dalam ruangan dengan mengatakan: 'Boleh saya ngomong?' beberapa kali.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, pria itu mengeluarkan tiga granat dari saku jaketnya sebelum dengan santai melemparkannya ke tengah ruangan. Granat lantas meledak dan orang-orang terdengar berteriak minta tolong.
Hingga berita ini dirilis, aparat kepolisian Ukraina belum memberikan komentar lebih lanjut terkait motif serangan. Security Service of Ukraine (SBU) telah meluncurkan investigasi dan mengidentifikasi peristiwa itu sebagai 'serangan teroris'.