Anggota DPR Indah Kurnia Serahkan Kasus Penganiayaan Justin ke Polisi

6 Juni 2022 18:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Anggota DPR PDIP Indah Kurnia terkait anaknya Justin di DPR, Senin (6/6).  Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Anggota DPR PDIP Indah Kurnia terkait anaknya Justin di DPR, Senin (6/6). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota DPR Fraksi PDIP Indah Kurnia mengaku sangat bingung dan kaget usai mendapat kabar insiden penganiayaan yang menimpa anaknya, Justin Frederick. Peristiwa penganiayaan ini terjadi di Tol Dalam Kota arah Cawang, Sabtu (4/6).
ADVERTISEMENT
Indah mengatakan, pihaknya akan menyerahkan kasus tersebut kepada polisi. Ia berharap, tak ada lagi kejadian seperti yang dialami Justin di masa mendatang.
"Saat ini kami sedang menyerahkan semuanya kepada Polda Metro untuk diproses secara benar sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Dengan harapan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi, di mana ada seorang warga bangsa yang bisa sewenang-wenang," kata Indah saat memberikan keterangan bersama anak dan menantunya di Gedung DPR RI, Senin (6/6).
"Yang merasa dirinya lebih kuat, menindas warga bangsa lain yang dianggap lebih lemah. Saya berharap dengan adanya kejadian ini, meskipun itu yang menjadi korban anak saya, saya berharap tidak akan ada lagi Justin berikutnya," imbuhnya.
Jumpa pers kasus pemukulan di Tol Dalam Kota. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Indah melanjutkan, dirinya sudah mendengar cerita versi Justin terkait insiden tersebut. Menurut dia, kronologi cekcok versi Justin tak berbeda jauh dengan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.
ADVERTISEMENT
Indah mengungkap, saat ini Justin masih diobservasi karena kemarin sempat mengalami muntah. Mulai dari CT scan termasuk pemotretan rahang sampai punggung yang nampak memar.
"Untuk memastikan tidak akan ada efek di kemudian hari. Karena kadang-kadang kecelakaan yang tidak dirasakan itu nanti beberapa tahun kemudian akan menjadi efek. Kemudian ingin kami healing, hysteria dari kekasihnya Justin yang ada di dalam mobil, ketakutan, syok klakson, teriak minta tolong," ujarnya.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
"Beruntung ada beberapa pengguna jalan yang memberikan atensi pelaku langsung berhenti. Traumatik dari anak-anak itu perlu perhatian dari kami. Jadi mohon maaf, saat ini kami akan fokus pada observasi terhadap Justin agar dia tetap sehat," lanjut dia.
Adapun terkait laporan Ali Fanser yang menuding pemukulan dipicu oleh provokasi Justin, Indah mengatakan belum akan menanggapi. Ia menekankan pihaknya akan lebih dulu fokus kepada pemulihan Justin.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak dalam kapasitas mengomentari [atau] lapor balik. Karena saya fokus ke anak saya dulu biar sehat, selamat. Alhamdulillah puji tuhan dia oke. Saya sangat ketakutan begitu ditelpon [pasca insiden]. Dia [Justin] ragu karena dia tahu saya lagi tugas, yang calling besan saya. 'Indah jangan kaget, anak kita digebukin'," terangnya.
"Terus dia cerita, kirim video. 'Waduh mati saya, saya enggak bisa lihat'. Jangan kan anak saya saya, melihat kejadian di jalan, semua orang tahu lah kalau saya enggak tahan ngeliat darah luka. Sehingga saya memutuskan enggak melihat [video] langsung," tandasnya.
Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan Faisal Marasabessy sebagai tersangka. Sementara Ketua Pemuda Pejuang Bravo Lima Ali Fanser Marasabessy yang turut dilaporkan Justin, masih terus diperiksa polisi terkait keterlibatannya.
ADVERTISEMENT