Anggota DPR PDIP Ingatkan Pemerintah Hati-hati Sebelum Hapus PPKM
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Menurut dia, meski kasus harian COVID-19 sudah turun, bukan berarti pandemi dianggap tidak ada.
“Bukannya saya tidak setuju tetapi harus asas kehati-hatian. Apalagi melihat data indikator statistik dan hasil evaluasi pasca libur lebaran ini kasus harian relatif terkendali, termasuk positive rate nasional kita juga rendah di angka 0,38%," kata Rahmad, Senin (23/5).
"Tetapi jangan sampai begitu PPKM tidak ada lagi, seolah-olah COVID tidak ada, seolah-olah COVID sudah bisa dikendalikan 100 persen,” lanjut dia.
Rahmad beralasan, kasus COVID-19 di beberapa negara justru naik setelah memberlakukan pelonggaran. Ia tak ingin Indonesia mengalami hal serupa dan kembali ke masa lalu di mana kasus COVID-19 tak terkendali.
Ia mencontohkan, kasus COVID-19 di Amerika kini 100.000 per hari, Taiwan 70.000 per hari. Afrika Selatan, kata dia, juga mencatatkan kenaikan.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu Rahmad meminta agar pemerintah melakukan beberapa penyesuaian dan berkomunikasi dengan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun nantinya PPKM dihapuskan.
“Jangan sampai kita bereuforia menanggapi rencana PPKM mau dihapus. Butuh juga komunikasi yang utuh, harus ada penyesuaian yang baru terhadap rencana PPKM ditiadakan lagi," jelas Rahmad.
"Ingat bahwa saat ini masih belum selesai. Jangan sampai kita memandang bahwa PPKM dihapus, seolah-olah kita sudah bebas.” tutup anggota DPR Fraksi PDIP ini.
=======
Reporter: Nova Sinambela