Anggota DPR PKS Dorong Pemerintah Gencarkan Penelitian Spesimen Hepatitis Akut

8 Mei 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Netty Prasetyani. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Netty Prasetyani. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kemunculan virus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, hingga Indonesia semakin diwaspadai. Dilaporkan sudah ada 3 anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan satu anak di Tulungagung meninggal dunia setelah diduga terjangkit hepatitis akut.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menggencarkan penelitian dan pemeriksaan spesimen terkait fenomena hepatitis akut misterius tersebut. Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini juga meminta pemerintah memberikan informasi yang jelas pada masyarakat agar fenomena ini tak menimbulkan kepanikan.
"Pemerintah harus menggencarkan penelitian dan pemeriksaan penyebab munculnya penyakit tersebut sebelum menentukan langkah selanjutnya. Hal ini penting dilakukan agar kita tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran hepatitis misterius yang sudah menyerang banyak negara ini," kata Netty dalam keterangannya, Minggu (8/05).
"Edukasi masyarakat untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan. Optimalkan fasilitas, sumber daya dan perangkat pemerintah yang tersedia untuk memberikan informasi yang benar dan jelas pada masyarakat," imbuh ida.
Infografik Waspada Hepatitis Akut pada Anak. Foto: kumparan
Penjelasan gamblang, tegas Netty, harus diberikan pada masyarakat. Seluruh elemen bangsa harus berkontribusi mencegah penyebaran penyakit tersebut lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Penting untuk menginformasikan peta penyebaran kasus, upaya yang dilakukan pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan," ujarnya.
Lebih lanjut, Netty meminta pemerintah agar mengantisipasi beredarnya informasi hoaks tentang penyakit hepatitis ini yang dapat memicu kepanikan di masyarakat. Selain itu, ia meminta pemerintah menyiapkan faskes secara maksimal agar kasus hepatitis akut misterius ini tak semakin meningkat.
"Misalnya, informasi hubungan penyakit ini dengan vaksin COVID-19 yang cukup ramai diperbincangkan," ujar Netty.
"Fasilitas serta tenaga kesehatan juga harus disiapkan. Kita tidak berharap kasus hepatitis misterius ini semakin meningkat, akan tetapi fasyankes dan nakes harus siaga dengan langkah antisipatif," pungkasnya.
Pada awal Mei ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait adanya 228 kasus hepatitis yang terjadi di 20 negara. Hingga saat ini, WHO dan banyak negara masih melakukan investigasi terhadap penyebab dan perkembangan penyakit hepatitis misterius tersebut.
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan 109 kasus hepatitis akut pada anak hingga Jumat (6/5).