Anggota Komisi V DPR Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Terjadi Minggu Ini
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri Irjen Istiono memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran 2021 di pekan depan. Hal ini menyusul diperpanjangnya pengetatan mudik hingga 24 Mei.
ADVERTISEMENT
Data terbaru menunjukkan baru 21 ribu kendaraan yang masuk ke Jakarta. Diperkirakan nanti akan ada lebih dari 1,5 juta kendaraan yang akan masuk ke Jakarta.
Terkait hal ini, anggota Komisi V DPR Sukamto mempunyai prediksi yang berbeda dengan Korlantas. Menurutnya, puncak arus balik mudik akan terjadi pada minggu ini.
"Mungkin benar kata Polri minggu depan arus balik. Saya, kok, tidak minggu depan, ya. [Prediksi saya] minggu ini. Jumat, Sabtu, [dan] Minggu," kata Sukamto, Selasa (18/5).
Sukamto juga membenarkan kendaraan yang masuk ke Ibu Kota masih sedikit. Sebab di dapilnya sendiri, Yogyakarta, ia mendapati informasi masih banyak kendaraan berplat B yang beraktivitas di sana.
"Karena kami melihat di Yogya pun masih banyak mobil-mobil [plat] B yang berkeliaran di kota masih cukup banyak," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sukamto juga mendukung tes virus corona bagi para pemudik dari luar Jakarta. Ia mencontohkan dapilnya, Yogyakarta, yang banyak daerah berstatus zona merah.
Apalagi sejumlah larangan yang sudah dilakukan pemda seperti larangan gerebek syawal tak sepenuhnya dipatuhi oleh masyarakat.
"Tentunya di arus balik ini karena mereka pada umumnya ketemu dengan saudara-saudara mereka. Terus terang saja di Yogya ini banyak daerah-daerah yang merah. Pemda sudah membuat edaran dilarang ada syawalan, dilarang ada gerombol-gerombol untuk silaturahmi berkeliling dan sebagainya tetap saja. Padahal ini agar menanggulangi jangan sampai yang sekarang ini banyak merah [dan] kuning nanti jadi merah semuanya," tutup Sukamto.
Sebagaimana diketahui, kebijakan larangan mudik tahun ini dinilai kontraproduktif. Di satu sisi melarang mudik, tapi di sisi lain membuka tempat wisata lokal.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tempat wisata lokal dilaporkan mengalami lonjakan pengunjung seperti Ancol. Pemerintah pun diingatkan potensi terjadinya tsunami COVID-19 seperti yang terjadi di Indonesia.