Anggota Komisi VIII Protes Tak Diajak Menag Kunker: Ora Usah Ngacir Dewe

2 September 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok. kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok. kemendag
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VIII Fraksi NasDem Sri Wulan melontarkan kritik ke Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri rapat kerja di Kompleks Parlemen hari ini, Kamis (2/9). Ia mengaku sakit hati karena tak diajak Gus Yaqut kunjungan kerja di Rembang belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Wulan merupakan anggota DPR dapil Jateng III, sehingga ikut bertanggung jawab atas wilayah Rembang. Ia kecewa karena masyarakat bertanya mengapa dia tidak ikut dalam kunjungan kerja Gus Yaqut.
“Mohon maaf, saya Wulan dari Jateng III, dapilnya Pati, Grobogan, Rembang. Jadi pas kemarin ke Rembang ora usah ngacir dewe gitu, Pak. Kita mbok dilibatkan kalau misal ada turun ke lapangan. Tolong karena kita mitra. Kan enggak enak kalau ditanya, ‘tadi ada Pak Menteri, lho, ke sini? Kok enggak ikut?' Kan sakitnya di sini [red- di hati],” kata Wulan di Komisi VIII.
Sejumlah anggota Komisi VIII pun ikut menanggapi dan setuju dengan kritik Wulan. Mereka merasa kerap tak dilibatkan dalam kunjungan kerja Menag di daerah.
Anggota Komisi IX DPR F-NasDem, Sri Wulan. Foto: Istimewa
“Jadi jangan sampai gitu. Kita mitra, baik bahas ke semuanya, termasuk ke lapangan. Terus banyak program ke lapangan, kita tahunya dari masyarakat. Contohnya kesehatan, sanitasi, ruang belajar pondok pesantren, kita tahunya dari masyarakat,” ujar Wulan.
ADVERTISEMENT
“Jadi bagaimana, sih, koordinasi jajaran Pak Menteri ke kita? Jangan sampai kita di lapangan enggak tahu, kan, enggak lucu. Mitranya tapi enggak tahu,” tambah dia.
Menanggapi kritikan Wulan, Gus Yaqut menjelaskan dirinya berasal dari Rembang, sehingga kunjungan itu sebetulnya adalah kunjungan ke kediaman orang tuanya. Tetapi, Gus Yaqut juga memanfaatkan kunjungan tersebut untuk sidak di lapangan.
Gus Yaqut juga mengaku seringkali tak ingat untuk membagikan informasi ke anggota DPR saat melakukan kunjungan kerja. Sehingga ia mempersilakan apabila para anggota yang ingin lebih dulu menghubunginya.
“Gini, Bu, kapasitas hardware saya enggak cukup harus ingat banyak memori. Namanya manusia terbatas. Jadi kalau Bu Wulan tahu, enggak ada salahnya Ibu yang telepon saya. Enggak harus saya yang kasih tahu. Karena waktu kejadian saya enggak ingat, karena memori terbatas,” terang dia.
ADVERTISEMENT
“Kunjungan waktu itu juga sidak, bukan terencana. Jadi karena saya sepanjang tahun ini belum ketemu orang tua, jadi saya sekalian sidak. Masa ke Rembang cuma ketemu orang tua saja, seperti apa begitu. Ya sudahlah, sidak saja,” pungkasnya.