news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anggota Linmas di Sleman Wafat Akibat Kelelahan Usai Jaga TPS

1 Mei 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TPS Foto: Aprilio Akbar/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TPS Foto: Aprilio Akbar/Antara
ADVERTISEMENT
Mursidi, anggota perlindungan masyarakat (linmas) di Desa Sidoagung, Godean, Sleman, meninggal dunia setelah kelelahan menjaga tempat pemungutan suara (TPS). Mursidi (63) mengembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (30/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Keponakan Mursidi, Endarwanto, menjelaskan, pamannya telah bertugas sejak 15 April atau tiga hari sebelum hari H pencoblosan. Mursidi bertugas di kantor desa untuk membagikan surat suara ke sejumlah TPS.
Endarwanto yang juga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 12 mengatakan pamannya sempat mengeluh kelelahan lantaran bekerja selama tiga hari tanpa putus. "Dia sempat mengeluh kepada saya mengenai tugasnya dan merasa lelah. Saya bilang saja kalau dia butuh istirahat," kata Endarwanto, Rabu (1/5).
Linmas di Sleman meninggal usai jaga TPS. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Beberapa hari usai pencoblosan, kondisi Mursidi semakin parah. Mursidi lantas diantar kerabatnya untuk berobat ke Puskesmas setempat. Saat itu, Mursidi menjalani rawat jalan.
Tak kunjung membaik, Mursidi lantas dirujuk ke RSUP Sardjito. Namun, nyawa Mursidi tidak tertolong.
ADVERTISEMENT
"Opname dua hari di RSUP Sardjito, lalu setelah itu meninggal di rumah sakit sekitar pukul 13.10 WIB, Selasa kemarin," ujarnya.
Endarwanto menilai pemerintah perlu mengevaluasi pelaksanaan pemilu. “Pemilu kemarin itu yang paling rumit selama saya menjadi petugas KPPS," pungkasnya.
Jika ditotal, jumlah korban jiwa dalam pengamanan pemilu per Rabu mencapai 431 orang. Dengan rincian, 336 anggota KPPS, 22 anggota Polri, 72 anggota Bawaslu, dan satu anggota linmas.