Angka Kematian Akibat Corona di Brasil Tembus 100 Ribu Jiwa

9 Agustus 2020 5:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menggunakan pakaian pelindung mengubur peti jenazah pasien yang terinfeksi virus corona di pemakaman Vila Formosa, Sao Paulo, Brasil. Foto: REUTERS / Amanda Perobelli
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menggunakan pakaian pelindung mengubur peti jenazah pasien yang terinfeksi virus corona di pemakaman Vila Formosa, Sao Paulo, Brasil. Foto: REUTERS / Amanda Perobelli
ADVERTISEMENT
Angka kematian akibat virus corona di Brasil melampaui 100 ribu jiwa pada Sabtu (8/8). Angka pasien positif corona terus meningkat karena di sebagian kota besar di Negeri Samba telah melonggarkan lockdown dan membuka kembali toko-toko hingga restoran.
ADVERTISEMENT
Brasil melaporkan virus pertamanya pada akhir Februari 2020 lalu. Hanya selang 3 bulan semenjak itu, 50 ribu pasien meninggal akibat COVID-19, dan hanya butuh 50 hari berselang hingga angka kematian akibat virus corona di negara tersebut capai 100 ribu.
Di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro, ancaman pandemi dikucilkan. Bahkan ia kerap mengkritik lockdown yang diterapkan oleh pejabat lokal karena berdampak pada sektor perekonomian nasional.
Dikutip dari Reuters, sejumlah pakar mengingatkan bahwa Brasil belum memiliki rencana terkoordinasi untuk memerangi pandemi. Sebab, banyaknya pejabat hanya berfokus pada pelonggaran lockdown yang dinilai akan memperburuk menularkan virus.
Kementerian Kesehatan Brasil pada hari Sabtu melaporkan 49.970 kasus baru yang dikonfirmasi dan 905 kematian dalam 24 jam terakhir. Angka ini meningkatkan jumlah kasus menjadi lebih dari 3 juta dan jumlah kematian menjadi 100.477.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk-batuk saat menghadiri demonstrasi menentang lockdown di Brasilia, Brasil pada 19 April 2020. Foto: Sergio LIMA/AFP
Mahkamah Agung dan Kongres Brasil, lembaga yang mengkritik penanganan Bolsonaro atas pandemi, menyatakan tiga hingga empat hari berkabung nasional untuk 100.000 orang yang tewas akibat corona. Bolsonaro tak berkomentar terkait dengan ini.
ADVERTISEMENT
Kontroversi kepemimpinan Bolsonaro belum usai. Dua menteri kesehatannya, yang keduanya notabene adalah dokter, telah mengundurkan diri karena perbedaan pendapat dengan Bolsonaro.
Kini, Menteri Kesehatan Brasil adalah seorang jenderal militer yang setipe dengan Bolsonaro. Ia mengabaikan protokol jaga jarak yang dinilai oleh sejumlah ahli penting untuk memutus rantai penularan.
Bolsonaro, bahkan sempat tertular corona. Ia menganggap virus itu flu ringan dan mengumumkan ia sembuh berkat hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang sebenarnya belum terbukti ampuh melawan virus corona.
“Kami tidak tahu di mana itu akan berhenti, mungkin pada 150.000 atau 200.000 kematian. Hanya waktu yang akan menunjukkan dampak maksimal dari COVID-19 di sini (Brasil)," kata Alexandre Naime, kepala departemen penyakit menular Universitas Negeri Sao Paulo.
ADVERTISEMENT