Angka Kematian Corona di AS Tembus 2.000 Orang, Salah Satunya Bayi

29 Maret 2020 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung supermarket mengenakan masker di wilayah Brooklyn di New York City, AS, 26 Maret 2020. Foto: REUTERS/Stephen Yang
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung supermarket mengenakan masker di wilayah Brooklyn di New York City, AS, 26 Maret 2020. Foto: REUTERS/Stephen Yang
ADVERTISEMENT
Angka kematian di Amerika Serikat telah tembus 2.000 orang, naik dua kali lipat dalam tiga hari terakhir. Yang mengejutkan, salah satu kematian adalah seorang bayi.
ADVERTISEMENT
Data terbaru RS John Hopkins, Minggu (29/3), menunjukkan angka kematian di AS berada di angka 2.190 orang. Sementara jumlah penderita corona di AS lebih dari 122 ribu orang, tertinggi di dunia melampaui Italia dan China.
Kebanyakan angka kematian berasal dari negara bagian New York sebanyak 672 orang. Di Illionis, ada 13 kematian akibat virus corona, salah satunya adalah seorang bayi.
Kematian bayi adalah kasus langka karena mayoritas pasien kritis adalah warga lansia atau memiliki penyakit bawaan.
Sejumlah orang mengenakan masker di Hayward, California, AS 26 Maret , 2020. Foto: REUTERS/Shannon Stapleton
Gubernur Illionois JB Pritzker mengatakan bayi itu berasal dari Chicago. Usianya di bawah satu tahun dan dinyatakan positif mengidap COVID-19.
"Keluarga anak kecil ini sangat menderita, karena tahun-tahun yang hilang dari bayi ini. Kita sudah seharusnya berduka," kata Pritzker.
ADVERTISEMENT
Departemen Kesehatan Publik AS mengatakan bahwa ini adalah kasus yang jarang terjadi.
"Tidak ada sebelumnya kasus kematian akibat COVID-19 di antara bayi. Penyelidikan penuh sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kematiannya," kata Ngozi Ezike, direktur Departemen Kesehatan Publik AS.
Sejumlah pejalan kaki mengenakan masker selama wabah virus corona di Manhattan, New York, AS. Foto: REUTERS/Caitlin Ochs
===========================
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!