Angka Kematian Jemaah Haji Naik, Sosialisasi Kesehatan Digalakkan

26 Agustus 2019 23:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edi Supriyatna Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Haji Daker Madinah Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Edi Supriyatna Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Haji Daker Madinah Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angka kematian jemaah haji naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini membuat tim kesehatan petugas haji terus menggalakkan sosialisasi kesehatan bagi para jemaah walau puncak haji telah lewat.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Edi Supriyatna, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Haji Daerah Kerja Madinah, dalam penyuluhan kesehatannya kepada jemaah haji di sektor 1 pemondokan Madinah, Senin (26/8). Dia mengatakan, angka kematian jemaah haji per Senin (26/8) mencapai 341 orang.
"Tahun lalu di periode yang sama jumlahnya 292 orang, maka tahun ini naik 15 persen," kata Edi.
Kebanyakan jemaah yang meninggal dunia telah berusia lanjut. Edi mengatakan, penyakit pertama penyebab kematian pada jemaah haji adalah serangan jantung, kedua masalah pernafasan, dan ketika adalah sirkulasi darah atau stroke.
Ketiga penyakit ini dipicu oleh kelelahan dan dehidrasi akibat aktivitas ibadah intens di tengah cuaca panas ekstrem di Saudi yang bisa lebih dari 40 derajat Celcius. "Terkadang jemaah tidak mengetahui faktor risiko di dalam dirinya," kata Edi kepada tim Media Center Haji.
Penyuluhan kesehatan oleh tim kesehatan haji Indonesia Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Dia mengatakan, ikhtiar telah dilakukan secara maksimal oleh tim kesehatan haji Indonesia untuk mencegah peningkatan angka kematian. Tim kesehatan haji Indonesia memiliki ratusan dokter dan perawat di Madinah dan Makkah. Di kedua kota suci itu juga terdapat Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
ADVERTISEMENT
Di KKHI, jemaah mendapatkan pertolongan darurat. Jika dirasa penyakitnya memburuk, jemaah akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi untuk mendapatkan perawatan. Seluruh perawatan terhadap jemaah haji diberikan secara gratis di KKHI maupun di RS Arab Saudi.
Edi mengatakan, sosialisasi masih terus dilakukan walau puncak haji yaitu Armuzna (Arafah Muzdalifah, Mina) telah rampung. Namun demikian, dia mengatakan kewajiban petugas untuk terus menjaga kesehatan jemaah masih berlanjut.
Saat ini jemaah gelombang kedua berada di Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain di Masjid Nabawi. Menurut Edi, jemaah banyak yang masih kelelahan usai Armuzna sehingga dia mengimbau agar tidak memforsir ibadah dan terus melindungi diri dengan masker atau payung.
"Itu yang terus kami edukasi agar jemaah yang sudah kelelahan dibatasi aktivitasnya," kata Edi.
ADVERTISEMENT