Angka Kesembuhan Meningkat, Sumut Keluar dari Zona Merah Corona

10 November 2020 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan Brastagi Supermarket, Medan, saat mengikuti rapid test virus corona, Selasa (19/5). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan Brastagi Supermarket, Medan, saat mengikuti rapid test virus corona, Selasa (19/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Sumatera Utara (Sumut) terus meningkat dalam 2 pekan terakhir. Total ada 461 pasien yang sembuh, sehingga seluruhnya mencapai 11.303 orang. Hal ini berdampak baik bagi penanganan COVID-19 di Sumut.
ADVERTISEMENT
“Secara umum dalam 2 pekan terakhir, didapatkan tren yang baik di antaranya positivity rate menunjukkan tren menurun. Recovery rate menunjukkan tren yang meningkat, mortality rate menunjukkan tren yang menurun, COVID-19 aktif didapatkan sedikit peningkatan, namun masih jauh lebih rendah dibandingkan akhir tahap 2 penanggulangan pandemi COVID-19 Sumut,” ujar juru bicara Gugus Tugas Sumut, Whiko Irwan, dalam keterangannya, Selasa (10/11)
Whiko menyatakan penanganan corona yang mulai terkendali pada awal November. Sehingga kabupaten/kota di Sumut yang sebelumnya masuk zona merah atau risiko tinggi penularan corona, turun menjadi zona oranye atau risiko sedang.
Artinya, kata Whiko, ada perbaikan kondisi yang penilaiannya mengacu indikator kesehatan masyarakat.
“Indikator tersebut di antaranya indikator epidemiologi, surveilance, dan pelayanan kesehatan. Dari 33 kabupaten/kota yang ada, 2 daerah memiliki zonasi kuning atau risiko rendah COVID-19 yaitu Kabupaten Nias dan Humbang Hasundutan (Humbahas), sedangkan 31 kabupaten/kota lainnya berzonasi oranye,” ujarnya
Petugas medis membawa seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatera Utara. Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Meskipun saat ini Sumut berada di zona oranye, Whiko meminta masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Sebab perkembangan COVID-19 begitu dinamis.
ADVERTISEMENT
“Tetap membutuhkan kewaspadaan dan konsistensi kita untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana semboyan 3M menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan air dan sabun harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Whiko menyatakan tim Satgas COVID-19 terus memantau kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Caranya dengan melaksanakan operasi di lapangan dan mengingatkan pelaku usaha agar mematuhi protokol kesehatan. Bagi yang melanggar akan diberi sanksi.
“Sanksi yang diberikan mulai dari teguran, peringatan, sampai dengan penutupan sementara tempat usaha yang dinilai melanggar protokol kesehatan Covid-19,” ucapnya.