news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies: 80% Testing di Jakarta Kini untuk Temukan Kasus Corona Baru

30 Juli 2020 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BUMN dan Gugus Tugas COVID-19 perbanyak swab test.
 Foto: Dok. BNI
zoom-in-whitePerbesar
BUMN dan Gugus Tugas COVID-19 perbanyak swab test. Foto: Dok. BNI
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang PSBB Transisi untuk ketiga kalinya. Perpanjangan ini diberlakukan lagi karena perkembangan kasus corona di Jakarta belum ada perbaikan dalam dua pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Anies menjelaskan, pihaknya terus melakukan 3T sebagai bentuk tes agresif melacak kasus positif di Jakarta. 3T itu yakni testing, tracing, dan treatment.
"Dalam satu pekan terakhir, kita lakukan tes terhadap 43.316 orang. Dan itu artinya 4 kali lipat dari standar WHO untuk wilayah seukuran Jakarta. Jadi 1 pekan terakhir ini angka positivity rate kita 6,5 persen," ungkap
"Ini masih di atas standar ideal WHO yaitu maksimal 5 persen, dan kita 6,5 persen," imbuhnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pembicara di Cities Against COVID-19 Global Summit 2020-Virtual. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Meski begitu, Anies mengakui positivity rate Jakarta masih di bawah angka nasional dalam sepekan terakhir yang mencapai 13,6 persen. Namun, ia yakin pengetesan yang dilakukan DKI Jakarta sudah akurat untuk mengetahui kasus-kasus baru corona.
ADVERTISEMENT
"Angka positivity rate di Jakarta Insyaallah kredibel bisa dipercaya, karena jumlah testingnya cukup. Kalau testing enggak cukup, maka kita enggak tahu seberapa menyebar, seberapa parah kondisi sebuah wilayah," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pengetesan corona secara agresif yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI saat ini lebih berfokus pada menemukan kasus-kasus baru. Setidaknya, kini 80 persen pengetesan spesimen corona bertujuan melacak kasus positif COVID-19 baru di Jakarta.
"Testing terus agresif dan kita lakukan cari kasus-kasus baru. Hari ini saja, lebih dari 80 persen spesimen tes di DKI untuk menemukan kasus baru, sisanya pengulangan. Jadi sumber daya yang dimiliki bukan tes ulang, tapi dipakai cari kasus baru," jelas Anies.
Petugas kesehatan mengambil sampel lendir dari seorang pedagang di Pasar Gembrong, Jakarta Pusat, Rabu (24/6). Foto: Livia Kristianti/ANTARA
Menurutnya, pengetesan ulang ini dilakukan agar jika ditemukan warga yang positif corona, maka dia bisa langsung diisolasi. Sehingga, orang-orang terdekatnya bisa terhindari dari paparan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Bila kita tak lakukan itu, bila kurangi angka tesnya mungkin angka positif di Jakarta rendah. Di atas kertas kayaknya aman, padahal wabah masih ada. Yang kita lakukan alokasikan sumber daya kita, dari 100 persen kegiatan testing, 80 persen lebih dipakai menemukan kasus baru. Dan ini sejalan ketetapan ditemukan kasus positif, maka tak perlu diuji dua kali, cukup diuji sekali setelah lewat inkubasi maka bisa kembali ke rumah masing-masing," tutup Anies.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona