Anies: Ada Korupsi di Pemprov DKI Langsung Diberhentikan, Tak Ada Toleransi!

8 April 2021 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Yuddy Cahya Budiman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Yuddy Cahya Budiman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kasus korupsi yang menggerogoti negeri ini, termasuk juga di badan pemerintahan daerah, membuat geram berbagai pihak. Persoalan ini turut disoroti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Anies mengungkapkan, terdapat tiga hal yang menjadi penyebab seseorang melakukan tindak korupsi, yaitu kebutuhan, keserakahan, dan sistem.
“Kami melihat ada tiga unsur penyebab kenapa muncul korupsi. Korupsi karena kebutuhan, keserakahan, dan karena sistem,” kata Anies dalam sebuah diskusi terkait praktik korupsi di pemerintahan daerah, Kamis (8/4).
Ia menjelaskan, korupsi karena kebutuhan disebabkan oleh kurangnya pendapatan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sementara unsur keserakahan diakibatkan seseorang yang tidak pernah puas.
Lalu korupsi karena sistem terjadi dari proses yang dikerjakan seseorang dan akhirnya terjebak dalam praktiknya.
Anies kemudian menegaskan jika ada praktik korupsi yang terjadi di Jakarta, itu bukanlah karena kebutuhan dan sistem. Ia menilai praktik korupsi lebih didasari keserakahan seseorang.
“Khususnya di Jakarta, karena yang dua sudah terpenuhi. Kebutuhan sudah terpenuhi, dan tidak ada alasan-alasan lainnya untuk melakukan korupsi karena kebutuhan. Dan yang kedua, sistemnya sudah dibuat sehingga seharusnya mereka taat dengan sistem. Kalau taat pada sistem harusnya aman,” tegas Anies.
ADVERTISEMENT
Bagi Anies, praktik korupsi berdasarkan keserakahan atau greed bersifat tanpa batas atau infinite. Sehingga, memang harus diselesaikan dengan cara pemberian sanksi tegas dan hukuman berat.
“Jika ada kejadian, maka langkah yang dilakukan Pemprov itu sederhana. Langsung yang bersangkutan diberhentikan, langsung yang bersangkutan diganti, proses hukum dijalankan, dan tidak ada toleransi sedikit pun, kepada siapa pun yang terlibat dalam praktik ini,” pungkasnya.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: