Anies Bicara Corona: Gerakkan PKK untuk Vaksin hingga Minta Pasien Isoman Lapor

20 Juli 2021 6:53 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani permintaan swafoto pengemudi ojek daring usai memantau titik penyekatan baru di Mampang, Jakarta, Kamis (15/7).  Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani permintaan swafoto pengemudi ojek daring usai memantau titik penyekatan baru di Mampang, Jakarta, Kamis (15/7). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali berbicara tekait penanganan COVID-19. Kini Anies menargetkan vaksinasi kepada 1.000 orang setiap hari di setiap kelurahan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Anies akan menggerakkan para ibu PKK dan kader Dasawisma untuk mengajak warga di lingkungannya mau divaksin sehingga herd immunity bisa segera terbentuk dan pandemi bisa segera berlalu.
"Jadi kami akan mengadakan gerakan ini di setiap kelurahan itu satu hari ditargetkan vaksin 1.000 orang per kelurahan. Jadi mohon ibu-ibu tim penggerak untuk berbondong-bondong setiap hari bisa kerahkan seribu orang," ujar Anies.
Sejauh ini, DKI Jakarta sudah melakukan vaksinasi pada 6,4 juta. Namun target Presiden Jokowi yakni 7,5 juta orang divaksin di Jakarta pada bulan Agustus.
Anies menjelaskan, vaksinasi ini bisa dilakukan oleh warga dari umur 12 tahun ke atas. Kelurahan akan melakukan pendataan untuk jumlah RT dan warga yang harus divaksin per hari di setiap RT.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau dalam satu kelurahan ada 10 RW maka tiap RW kirim 100 orang untuk vaksin tiap hari. Kalau dalam 10 RW ada 10 RT maka 10 orang vaksin tiap hari. Kita kerjakan itu supaya Jakarta warganya terlindungi," jelas Anies.
Anies juga bakal membekali para ibu-ibu penggerak PKK dengan informasi terkait vaksin. Sehingga para tim penggerak bisa memberikan pemahaman terkait vaksin pada warga di lingkungannya.
"Nanti ibu-ibu akan dibekali informasi-informasi. Di sini ada Kadis Kominfo akan kirim secara reguler bahan-bahan yang ibu-ibu bisa gunakan untuk sosialisasi, termasuk penjelasan atas berita hoaks," ucap Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi corona untuk para alim ulama yang tergabung dalam MUI DKI Jakarta dan DMI DKI Jakarta di Balai Kota, Rabu (30/6). Foto: PPID DKI Jakarta

Warga Positif Corona tapi Sudah Divaksin Sedikit Sekali, Hanya 0,01%

Anies menjelaskan, sudah ada bukti vaksin corona dapat melindungi seseorang dari paparan COVID-19, atau hanya bergejala ringan bagi yang kemudian dinyatakan positif.
ADVERTISEMENT
"Mereka-mereka yang sudah tervaksin itu menjadi kasus positif itu dikit sekali. Ada, tapi sedikit sekali, [yang sudah divaksin satu dosis] hanya 0,3 persen. Dan kalau sudah dapat vaksin kedua itu hanya 0,01 persen. Jadi kalau sudah tervaksin, insyaallah lebih terlindungi daripada yang tidak," tutur Anies.
Kasus aktif corona di Jakarta masih di angka 100 ribu orang. Untuk kasus harian corona mulai turun di kisaran 9.000-12.000 orang.
Anies menegaskan, keefektifan vaksin ini juga terlihat dari menurunnya tingkat kematian pada orang-orang yang positif COVID-19 dan sudah divaksin penuh.
Ia mengingatkan vaksinasi ini bisa menciptakan kekebalan komunal (herd immunity), termasuk melindungi kelompok-kelompok yang tidak bisa divaksin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Konferensi Tingkat Tinggi Kota Dunia 7th World Cities Summit (WCS) 2021 secara hybrid di Singapura, Senin (21/6). Foto: PPID DKI Jakarta

Kendali Pandemi Ada di Tangan Kita

Anies berpesan, pandemi corona bisa dikendalikan dengan upaya setiap orang. Berbeda dengan urusan hujan.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin pandemi ini segera selesai, tapi selesainya itu tergantung kita. Ini beda dengan musim hujan, itu kendalinya enggak di tangan kita. Yang kendalikan air hujan bukan kita, tapi kalau pandemi di tangan kita," ujar Anies.
Semakin banyak orang yang tervaksin, kata dia, semakin sedikit orang yang memiliki peluang positif. Dengan begitu pandemi bisa segera diakhiri.
"Jadi ibu-ibu semua pesan kami, permintaan kami, yuk kita cepat-cepat akhiri pandemi ini, yuk kembali beraktivitas, yuk kirim kirim anak-anak kembali bisa sekolah. Syaratnya pandeminya bisa selesai, untuk selesai, semakin sedikit yang positif, untuk sedikit yang positif banyak-banyak yang vaksinasi," kata Anies.
Foto udara suasana di titik penyekatan baru di kawasan Gerbang Pemuda, Jakarta Selatan, Jumat (16/7/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Ingin ke Majelis Taklim dan Anak Sekolah Lagi, Yuk Kita Vaksin

Akibat pandemi COVID-19, seluruh kegiatan masyarakat harus dilakukan secara terbatas. Hal ini demi menghindari potensi keterpaparan dari kerumunan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada harapan untuk mengakhiri pandemi. Caranya dengan melakukan vaksinasi COVID-19 kepada warga sebanyak-banyaknya.
Anies Baswedan meminta agar warga mau melakukan vaksinasi. Anies juga menggerakkan ibu-ibu PKK untuk bisa mengajak ibu-ibu dan keluarga lain untuk vaksinasi.
"Ibu-ibu lihat semua di TV, di berbagai negara banyak yang sudah bisa nonton bola, pertandingan tenis, balap mobil, sudah kumpul lagi. Ibu-ibu pengin enggak majelis taklim aktif lagi? Pengin enggak kumpulan arisan aktif lagi? Pengin tidak kumpul-kumpul bisa dilakukan lagi?" tanya Anies.
"Kalau pengin maka yuk kita vaksin ramai-ramai, yuk kita ikuti vaksin ini berbondong-bondong," tambah dia.
Anies menargetkan, setiap kelurahan bisa melakukan vaksinasi kepada 1.000 warganya setiap hari. Dan menjadi tugas ibu PKK dan kader Dasawisma untuk mengajak sebanyak-banyak warga untuk ikut vaksinasi.
Sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan mengambil hidangan makan di ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat Pangkalan Marinir Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

1.900 Pasien COVID-19 Antre Masuk Kamar, 1.400 Orang Nunggu Masuk IGD

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anies mengakui, dalam beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan pasien positif COVID-19 yang datang ke rumah sakit. Namun, mereka tidak dapat dilayani karena penuh.
"Banyak sekali selama beberapa minggu ini masyarakat yang datang ke rumah sakit tetapi rumah sakit dalam posisi yang penuh," ucap Anies.
Ia mengungkapkan kejadian ini terjadi hampir di semua fasilitas kesehatan yang menangani pasien COVID-19. Antrean pasien yang panjang hingga ribuan orang membuat mereka akhirnya memilih melakukan isoman di rumah.
"Jadi yang mengantre, yang berada di IGD, menunggu bisa masuk kamar itu sekitar 1.900 orang. Lalu yang mengantre untuk bisa masuk IGD ada di lorong-lorong Puskesmas di rumah-rumah itu bisa sampai sekitar 1.400 orang, karena keterbatasan kapasitas rumah sakit," ungkap Anies.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, pemerintah sudah berupaya menambah fasilitas perawatan maupun isolasi agar bisa menampung lebih banyak pasien corona, seperti membuka Wisma Haji, Rusun Pasar Rumput hingga Rusun Nagrak. Terutama bagi mereka yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut karena bergejala.
Warga mendata warga yang akan mendapatkan bantuan makanan di dapur umum Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (17/7/2021). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO

Warga Isoman Lapor ke RT/RW Agar Kebutuhan Pokok dan Obat Terpenuhi

Terkahir, Anies Baswedan meminta Satgas COVID-19 di tiap RT dan RW untuk lebih sering memantau warganya yang sedang isolasi mandiri (isoman) akibat COVID-19.
Arahan ini diberikan Anies menyusul munculnya beberapa kasus warga meninggal saat tengah isoman di rumah mereka. Bagi yang menjalani isoman juga diharapkan lapor ke pihak RT dan RW setempat agar dibantu kebutuhannya.
"Apabila merasakan gejala memerlukan bantuan bagi yang bersangkutan [sedang isoman], mohon untuk bisa mengabari kepada ketua RT, [ketua] RW, gugus tugas," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
"Kami pun menugaskan kepada lurah, camat untuk mengidentifikasi semua orang di wilayahnya yang sedang isolasi mandiri, sehingga mereka kebutuhan pokoknya terpenuhi, kebutuhan obatnya terpenuhi," lanjutnya.
Anies juga mengingatkan bahwa kini warga yang isoman bisa memanfaatkan fasilitas telemedicine untuk mendapatkan obat dan vitamin yang dibutuhkan untuk pengobatan.
Bagi warga yang tidak bisa menggunakan gadget untuk memanfaatkan telemedicine, ia meminta jajarannya agar ikut membantu.