Anies Bicara Pedoman Pelajar Tak Ikut Demo hingga Long Weekend di Tengah Corona

27 Oktober 2020 8:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Yuddy Cahya Budiman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Yuddy Cahya Budiman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membahas isu-isu terkini. Mulai dari pedoman untuk pelajar agar tidak ikut demo hingga potensi lonjakan virus corona saat libur panjang 28-30 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Pedoman itu dibahas Anies ketika menghadiri diskusi pengarahan bersama kepala sekolah se-Jabodetabek di Polda Metro Jaya, Senin (26/10). Mereka membahas keterlibatan pelajar dalam demo ricuh menolak Omnibus Law di Jakarta beberapa waktu lalu.
Anies Siapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Melalui Dinas Pendidikan DKI, Anies mengaku pihaknya sudah menyiapkan RPP bagi siswa SMP, SMA, dan SMK. RPP ini memberikan ruang para siswa untuk membahas isu terkini yang terjadi di Indonesia ketimbang ikut demo. Isu itu juga bisa membahas UU Omnibus Law.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan telah menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) jenjang SMP, SMA dan SMK sebagai bahan untuk diskusi konstruktif atas permasalahan bangsa. Foto: Pemprov DKI
"Pemprov DKI melalui Disdik menyiapkan bahan untuk para guru agar bisa memanfaatkan apa yang menjadi diskusi percakapan di masyarakat sebagai bahan ajar untuk anak-anak. Jadi anak-anak diarahkan untuk mereka bisa membahas, bisa berdiskusi, dan mengkaji bersama atas apa yang kita percakapan di masyarakat," kata Anies.
ADVERTISEMENT
Implementasi RPP di masing-masing sekolah akan berbeda. Namun, dengan adanya RPP, para pengajar sudah memiliki acuan materi apa yang akan diberikan ke peserta didik.
"Ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja di mana saja. Jadi nanti bahan ini pun bisa digunakan bukan hanya guru di Jakarta, siapa pun yang mau pakai juga bisa," kata Anies.
Long Weekend
Usai pertemuan dengan kepala sekolah, Anies membahas penanganan virus corona menjelang long weekend. Anies meminta warga disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tak menimbulkan klaster baru.
"Jadi anjuran kita satu, seluruh protokol kesehatan ditaati. Kedua, penularan itu tidak hanya terjadi di wilayah publik, penularan terjadi justru di arena keluarga," kata Anies.
Anies juga tetap mengimbau masyarakat tetap di rumah jika tidak mempunyai kepentingan selama long weekend.
Ilustrasi long weekend. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Anies mencontohkan pengalaman kasus di ibu kota beberapa bulan lalu. Lonjakan corona terjadi saat libur panjang pada Mei dan Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
"Jumlah klaster keluarga itu melonjak. Saya anjurkan kepada seluruh masyarakat, jangan karena merasa keluarga, kemudian masker dicopot. Karena itu merasa keluarga, merasanya aman, lalu maskernya tidak dipakai," ucap Anies.
--Anies Baswedan
Selain itu Anies tetap mengantisipasi ketersediaan ruang perawatan dan isolasi RS. Pihaknya juga memastikan tetap melakukan testing dan tracing setelah libur panjang.
"Ya, antisipasi itu artinya kita harus siap jumlah tempat tidur, kemudian kegiatan testing, tracing," kata Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Yuddy Cahya Budiman/REUTERS
Dalam rapat bersama Satgas COVID-19 nasional, Anies mengaku sudah menganjurkan untuk tidak membuat libur kali ini menjadi long weekend. Tapi, kata dia, pemerintah akhirnya sudah memutuskan.
"Sebetulnya tiga minggu yang lalu kita sudah menganjurkan dalam rapat pertemuan dengan gugus, coba dipertimbangkan soal liburnya, libur panjangnya. Tapi pemerintah pusat sudah memutuskan tetap jalan libur panjangnya. Ya sudah, keputusan pemerintah pusat itu sekarang kita jalani antisipasi semua side effect-nya," tutur Anies.
ADVERTISEMENT
Anies meminta jajarannya melakukan pengawasan intensif di seluruh tempat umum. Terutama di lokasi yang biasa menjadi tempat keluarga berkumpul seperti restoran yang dibatasi maksimal 50 persen pengunjung.
"Semua tempat-tempat umum di Jakarta kita akan lebih intensif dalam pemantauan. Jadi seperti restoran, kemudian tempat-tempat biasanya keluarga berkumpul," kata Anies.