Anies Cabut Sistem Ganjil Genap di Pasar, 300 Pasar Akan Diawasi Ketat TNI-Polri

1 Juli 2020 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang dan pembeli bertransaksi pakaian di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta, Selasa (30/6).  Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang dan pembeli bertransaksi pakaian di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang PSBB transisi selama 14 hari ke depan. Pada perpanjangan ini, ia mengeluarkan perintah untuk mengawasi secara ketat operasional pasar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anies mulai mencabut sistem ganjil genap di pasar dan jam operasional pun kembali normal. Menurut Anies, ada 153 pasar di bawah PD Pasar Jaya dan 150 pasar berbasis komunitas yang akan diawasi secara ketat, termasuk pembatasan terhadap jumlah pengunjung/pembeli.
"Jadi total 300-an pasar semua akan diawasi ketat. Jam operasional dikembalikan normal, ganjil-genap pasar ditiadakan tapi jumlah yang masuk pasar dikendalikan," kata Anies saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Seorang petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada pedagang di Pasar Thomas, Jakarta Pusat, Rabu (17/6). Foto: Muhammad Adimaja/Antara
Anies menjelaskan nantinya jumlah pengunjung/pembeli dibatasi 50 persen. Petugas pun akan mengawasi di pintu-pintu masuk pasar.
"Petugas ditempatkan di pintu masuk pasar. Jadi dengan cara 8 jam operasi dikembalikan panjang buat sebar pengunjung," jelas Anies.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, operasional pasar perlu diawasi karena menjadi lokasi yang berisiko terhadap penularan virus corona. Saat ini, ada 142 pedagang di 68 pasar di Jakarta yang terinfeksi virus corona.
Suasana Pasar Tanah Abang yang baru dibuka kembali, Senin (15/6). Foto: Dok. Pengelola Pasar Tanah Abang
Selain itu, kata Anies, sistem ganjil-genap di pasar selama ini tak berpengaruh pada kedatangan pengunjung/pembeli. Sehingga fokus Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah pembatasan jumlah pengung/pembeli.
"Ada feedback dari lapangan soal jumlah pengunjung enggak terpengaruh ganjil-genap. Transaksi juga berjalan, karena penjual ganjil di hari ini titip ke penjual genap dan sebaliknya. Jadi lebih penting menegendalikan jumlah orang yang masuk (ke pasar)," terangnya.
Aktivitas jual beli dengan penerapan protokol kesehatan di Pasar Santa Jakarta. Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Anies menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi PSBB transisi sebelumnya, ada 19 pasar yang terpaksa ditutup sebulan. Oleh karena itu, ia meminta TNI-Polri turut membantu mengawasi secara ketat operasional pasar di PSBB transisi periode kedua nanti.
ADVERTISEMENT
"Dalam evaluasi 1 bulan ada dua yang jadi areal harus diawasi. Pertama pasar. Dalam catatan ada 19 pasar ditutup dalam 1 bulan. Ke depan unsur TNI Polisi dan ASN akan diterjunkan untuk awasi secara ketat pasar-pasar di DKI," ungkapnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Saksikan video menarik di bawah ini.