Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Anies di Halalbihalal Jaringan Rakyat Miskin Kota: Bicara Nyagub hingga UKT
20 Mei 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
Anies Baswedan bertemu dengan PKL dan warga kampung yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (19/5).
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah hal yang Anies sampaikan. Berikut kumparan merangkumnya.
Bakal Salat Istikharah Sebelum Putusan Maju Pilgub Jakarta
Anies diberi mandat oleh warga untuk kembali maju ajang Pilgub DKI Jakarta.
"Dukungan penuh pada bapak Anies Rasyid Baswedan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 sampai 2029," kata salah seorang perwakilan warga, Sugiarti, ketika membacakan naskah deklarasi dukungan.
Sugiarti menilai, Anies merupakan sosok yang tepat untuk kembali memimpin Jakarta karena sudah memilki pengalaman menjabat selama lima tahun dan selalu mengedepankan unsur keadilan dalam membangun Jakarta.
Menanggapi pernyataan dukungan itu, Anies mengakui sudah mendapatkan undangan dari sejumlah partai politik untuk maju Pilgub Jakarta. Dia masih mempertimbangkan undangan itu.
"Memang saya mendapatkan undangan dari partai politik dicalonkan menjadi gubernur, saya sedang mempertimbangkan apakah kembali atau tidak, jadi sedang mempertimbangkan, saya sedang menimbang nih, serius nimbang," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Tak disebut partai mengundangnya untuk maju lagi di Pilgub Jakarta. Namun begitu, Anies bakal melakukan istikharah terlebih dahulu.
"Saya Insyaallah nanti istikharah lagi," kata Anies.
Anies Tanya Warga DKI soal Pilpres Curang
Anies Baswedan masih mempertimbangkan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Ia sempat bertanya ke warga soal perlu atau tidak dirinya maju lagi dalam Pilgub Jakarta.
Anies juga bertanya kepada warga soal kesiapan warga apabila dugaan kecurangan yang terjadi ketika Pilpres 2024 terulang pada Pilgub Jakarta.
Warga pun menyatakan kesiapannya untuk melawan apabila terjadi lagi kecurangan serupa.
"Kemarin udah ngerasain belum Pilpres kemarin? Pemilu kemarin? Baik-baik enggak?" tanya Anies.
"Enggak," jawab warga.
"Kalau berulang gimana?" tanya lagi Anies.
ADVERTISEMENT
"Lawan," sahut warga.
"Kalau cara-cara yang sama dipakai bagaimana?" tanya Anies.
"Lawan," seru warga.
"Lawan? Siap melawan?" tanya Anies.
"Siap," kata warga.
Anies Sebut Sudah Ada Parpol Tawari Maju Pilgub Jakarta, NasDem dan PKS?
Anies Baswedan mengaku sudah menerima tawaran dari partai politik untuk maju di Pilgub Jakarta. Setelah selesai acara, Anies ditanya parpol yang dimaksud.
Ketika ditanya apakah parpol yang menawarinya adalah NasDem dan PKS, Anies hanya menjawab singkat.
"Nanti, nanti," ucap Anies.
Eks Gubernur DKI ini kembali ditanya apakah ada parpol dari luar Koalisi Perubahan yang menawarinya maju di Pilgub. Namun, ia hanya menjawab diplomatis.
"Nanti kita tunggu sambil jalan. Biar teman-teman partainya aja nanti," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Respons Anies soal Sudirman Said Mau Maju Pilgub Jakarta
Anies Baswedan ditanya terkait rencana Sudirman Said maju di Pilgub Jakarta. Jika benar, ada potensi mereka akan bersaing.
Anies mengaku belum berkomunikasi dengan Sudirman Said yang diisukan akan maju dalam Pilgub Jakarta. Sudirman Said sebelumnya merupakan jubir sekaligus tim sukses Anies di Pilpres 2024.
"Enggak ada (komunikasi)," kata Anies usai berjumpa dengan Jaringan Warga Miskin Kota di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (19/5).
Anies: Kesetaraan Kesempatan di Jakarta Harus Dihadirkan, Nanti Kita Perjuangkan
Anies Baswedan bicara tentang kesetaraan kesempatan saat menghadiri halalbihalal JRMK di Kampung Marlina, Jakarta Utara, Minggu (19/5). Menurutnya, setiap warga Jakarta harus setara dalam memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Semua merasakan kesetaraan kesempatan. Kesempatan untuk apa? Kesempatan untuk punya tempat tinggal yang baik, kesempatan untuk dapat sekolah yang baik, kesempatan untuk sehat, kesempatan dapat pekerjaan," kata Anies di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (19/5).
Anies tidak sepakat jika Jakarta hanya untuk mereka yang sudah berkecukupan. Ia menuturkan, orang yang sudah makmur saat ini dulunya adalah orang yang beranjak dari bawah.
Selama menjabat menjadi Gubernur Jakarta, Anies mengaku sudah berjuang menghadirkan kesetaraan di Jakarta. Menurutnya, kesetaraan yang sudah dihadirkan di Jakarta harus terus dijaga.
"Kalau kenangan itu peristiwa masa lalu, jangan sampai yang disebut Jakarta adil itu hanya dulu, harus ada terus menerus. Jadi, mudah-mudahan itu nanti kita bisa perjuangkan terus ya ke depannya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Respons Anies Baswedan soal Ramai Biaya UKT Mahal
Anies Baswedan ditanyai soal biaya UKT perguruan tinggi yang tengah jadi sorotan. Menurutnya, negara harus bijak dalam memutuskan beban UKT jangan sampai menjadi masalah baru keluarga yang kurang mampu.
"Kalau biaya (dibebankan) kepada keluarga, lebih besar daripada diambil negara, maka yang mampu merasakan pendidikan tinggi adalah mereka yang sudah makmur," kata Anies usai menemui warga Muara Baru di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (19/5).
Anies menuturkan, pemerintah harus banyak menyediakan program yang memudahkan masyarakat miskin untuk membiayai UKT.
"Masyarakat makmur mereka sanggup membiayai, yang masyarakat miskin banyak programnya. Yang kesulitan itu adalah mahasiswa yang dari kalangan tengah. Mau bilang miskin dia tidak miskin, mau bilang makmur dia keluarganya belum cukup," ucap Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Anies menilai akses untuk mengenyam pendidikan tinggi harus diberi secara adil kepada masyarakat. Sebab, dia mengibaratkan pendidikan tinggi sebagai eskalator untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi.
"Yang mendapatkan akses pendidikan tinggi derajat kesempatannya pekerjaannya lebih tinggi, kesempatan sejahtera lebih tinggi, karena itu kenapa pendidikan tinggi itu harus ada alokasi yang lebih banyak sehingga tidak ada situasi seperti sekarang," ujarnya.
Saat Warga di Muara Baru Keluhkan Kepemimpinan Heru Budi di Depan Anies
Sejumlah warga yang tergabung dalam Jaringan Warga Miskin Kota mengeluhkan tentang kepemimpinan PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Sartono. Keluhan itu disampaikan di hadapan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Anggota Jaringan Warga Miskin Kota, Eni, mengaku lebih dimanusiakan ketika dipimpin oleh Anies. Warga lebih dilibatkan dalam pengambilan keputusan seperti yang terkait dengan perbaikan hingga penataan jalan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kolaborasi itu benar kami rasakan, penataan jalan, perencanaan jalan, itu benar kami rasakan bersama warga dan itu benar kami rasakan 5 tahun kemarin," kata dia di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (19/5).
Kini, di masa kepemimpinan Heru Budi, warga justru merasakan hal yang sebaliknya. Warga merasa asing ketika datang ke Balai Kota Jakarta. Bahkan, untuk mengurusi suatu hal, warga acap kali berhadapan dengan birokrasi yang berbelit.
"Birokrasinya susah kami tembus, kalau kita dulu setiap bulan kita ada rapat koordinasi dengan bapak dan staf bapak, kita ingin ketemu dengan bapak itu mudah, kok seorang balai kota itu kayak, udah enggak familiar dengan kami," ucap dia.
"Kami dipingpong untuk menemui satu biro itu susah banget, jadi seolah apa yang menjadi cita-cita kami untuk menata kampung kami itu mandek," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Hal senada dikatakan Koordinator Jaringan Warga Miskin Kota, Minawati. Dia mengaku kampung yang ditinggalinya terasa mati suri sejak Heru Budi menjabat. Maka dari itu, dia berharap Anies dapat maju lagi di Pilgub Jakarta.
"Kampung kami kayak mati suri, jadi kami rindu pemimpin seperti bapak. Ini yang kami harapkan ke bapak, untuk meneruskan lagi menjadi DKI 1, jadi DKI bisa lebih sejahtera," kata dia.
Sementara Anies mengatakan, setiap warga Jakarta harus setara dalam memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik.
"Semua merasakan kesetaraan kesempatan. Kesempatan untuk apa? Kesempatan untuk punya tempat tinggal yang baik, kesempatan untuk dapat sekolah yang baik, kesempatan untuk sehat, kesempatan dapat pekerjaan," kata Anies.
Anies tidak sepakat jika Jakarta hanya untuk mereka yang sudah berkecukupan. Ia menuturkan, orang yang sudah makmur saat ini dulunya adalah orang yang beranjak dari bawah.
ADVERTISEMENT