news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies di Reuni 212: Biarkan yang Menduga di Sini Kacau Kecewa

2 Desember 2018 8:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam reuni aksi 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Dalam pidatonya, Anies meminta seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban selama reuni itu berlangsung.
ADVERTISEMENT
Ia meminta seluruh peserta aksi reuni 212 untuk membuktikan bahwa kegiatan di Monas dapat dilakukan dengan tertib, tanpa mengganggu warga lainnya.
"Mari jaga ketertiban, mari buktikan bahwa mendapat izin berkegiatan di Monas, kita bisa tertib. Buktikan dengan hadir tertib lalu kembali dengan tertib," ujarnya di Monas.
"Biarkan mereka yang menduga di sini terjadi kekacauan kecewa, karena yang hadir di sini menghadirkan ketertiban dan kedamaian," lanjut Anies.
Anies mengingatkan seluruh peserta aksi reuni 212 bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan RI. Indonesia, kata Anies, boleh beragam. Namun, yang harusnya menjadi kebanggaan Indonesia adalah bagaimana menjaga persatuan di RI.
"Insyaallah kita menjadi bagian untuk jaga persatuan di republik ini. Dan persatuan hanya bisa dihadirkan dengan rasa keadilan. Insyaallah ini yang akan kita perjuangkan di Jakarta, mengembalikan rasa keadilan di DKI Jakarta," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anies juga menjelaskan bahwa Monas sudah sejak dulu digunakan sebagai tempat berkumpul bagi warga Indonesia yang hendak memperjuangkan aspirasinya. Anies menyebut pada September 1945, warga Indonesia berkumpul di Monas untuk mengirim pesan kemerdekaan pada para penjajah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berjalan menuju lokasi Reuni 212 di Monumen Nasional. (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berjalan menuju lokasi Reuni 212 di Monumen Nasional. (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
"Tempat ini memang dirancang untuk berkumpulnya rakyat, pertama kali digunakan di pertengahan September 1945," ujarnya.
"Tapi dulu kekuatan kolonial meragukannya, kekuatan kolonial mengecilkannya, dianggap aspirasi sebagian kecil orang saja. Tapi saat itu meerka mengirim pesan yang menjadi ikhtiar kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia," lanjut Anies.
Oleh sebab itu, Anies menegaskan karena secara historis Monas merupakan tempat berkumpul bagi rakyat, maka hingga saat ini, tiap warga negara Indonesia yang hendak masuk Monas tak perlu menunjukkan KTP. Anies pun sempat menyinggung soal isu yang sempat beredar bahwa peserta aksi harus menunjukkan KTP-nya.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kewajiban masuk untuk menggunakan KTP. Katanya semalam beredar tuh ya. Kenapa? Karena yang ke sini sudah pasti WNI. Tempat ini milik umum, tempat ini milik semuanya, bukan milik sekelompok orang," ujar Anies.