Anies Diminta Rekrut Mahasiswa Rawat Pasien Corona Isoman Hingga Gejala Berat

7 Juli 2021 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
Tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam membantu melakukan perawatan terhadap pasien isolasi di setiap rumah sakit. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadapi tantangan soal ketersediaan nakes saat fasilitas kesehatan ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyarankan, Anies bisa bekerja sama dengan kampus-kampus yang punya fakultas kedokteran. Mahasiswa bisa dikerahkan untuk merawat pasien corona khususnya yang menjalani isolasi di fasilitas terkendali.
“Mahasiswa tahun terakhir Fakultas Kedokteran di Jakarta dapat bekerja sebagai tenaga home care untuk isoman, di tempat perawatan kasus ringan-sedang, atau tenaga tambahan di tempat berat,” ujar Gilbert dalam keterangannya, Rabu (7/7)
“Mereka dianggap menjalani internship selama bekerja tersebut walaupun masih berstatus mahasiswa,” tambahnya.
Gilbert menjelaskan saat ini banyak tenaga muda yang dapat membantu merawat pasien isolasi dan mencegah adanya nakes gugur dalam tugasnya akibat kelelahan.
“Jumlah ini lebih dari 1.000 tenaga muda, berdedikasi dari FK di Jakarta. Saat ini terdapat sejumlah dokter yang baru lulus dari FK dan menunggu UKMPD,” ungkapnya.
Dua karyawan berjalan di kompleks Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Menurutnya, para mahasiswa Fakultas Kedokteran diharapkan bisa segera diluluskan agar dapat membantu rumah sakit untuk menangani COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Mereka dapat segera diluluskan dengan syarat bekerja di RS yang menangani COVID. IDI juga lebih baik berkontribusi positif dengan segera menerbitkan STR dan SIP, bukan hanya sekadar kritik tanpa solusi,” jelasnya.
“Semua ini membutuhkan keputusan segera, mendesak, dan pernah dilakukan saat Dwikora/Trikora. Ini membutuhkan mobilisasi atau milisi kesehatan,” pungkasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi kesiapan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (23/6). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Saat ini, Anies terus menambah fasilitas isolasi mandiri bagi pasien corona dengan OTG atau gejala ringan. Tapi, itu saja tidak cukup karena Anies juga harus menyediakan tenaga kesehatan dan penunjang yang merawat dan mengawasi kondisi kesehatan mereka.
Belum lagi soal penyediaan sarana dan prasarana isolasi mulai tempat tidur hingga logistik makanan dan obat sehari-hari.