Anies Dinilai Lebih Berpeluang Diusung NasDem daripada Tokoh Lain, Ini Alasannya

9 Mei 2022 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh di DPP Nasdem. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh di DPP Nasdem. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai NasDem akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada pertengahan Juni 2022. Dalam rakernas tersebut, pengurus NasDem se-Indonesia akan mengusulkan 3 kandidat capres untuk dipilih Ketum Surya Paloh.
ADVERTISEMENT
Tiga nama yang menguat yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa. Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menilai, formasi capres dan cawapres yang bakal diusulkan NasDem ke Surya Paloh masih terbuka.
Apalagi, NasDem perlu mempertimbangkan mitra koalisi dalam memutuskan capres yang didukung.
"Itu masih terbuka banyak opsi, NasDem pasti akan mempertimbangkan usulan dari partai-partai yang akan mereka ajak berkoalisi. Karena untuk bisa mencalonkan capres dan cawapres harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk memenuhi persyaratan dukungan atau pencalonan sebanyak 20%," kata Arya Fernandes, Senin (9/5).
Namun, Arya menilai, kans Anies memang lebih besar untuk didukung NasDem dibanding calon lain. Menurut dia, ada tiga faktor yang membuat Anies punya potensi terbesar untuk didukung NasDem sebagai capres.
ADVERTISEMENT
Pertama, elektabilitas Anies yang tinggi dalam berbagai survei. Menurut Arya, ini bakal menjadi pertimbangan mengapa NasDem memilih Anies. Anies hingga saat ini selalu menempati tiga besar, belum sekalipun terlempar dari tiga besar.
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Foto: nstagram/@aniesbaswedan dan Helmi Afandi/kumparan
“Pertama adalah tren suara. Kalau dilihat dari survei yang sudah dirilis kan menunjukkan ada tren kenaikan suara dari Anies. Jadi itu juga akan dipertimbangkan oleh NasDem,” jelas Arya.
Faktor kedua, fakta bahwa Anies belum tergabung dalam partai politik untuk saat ini. Sehingga, peluang didukung NasDem lebih besar. Berbeda dengan Ganjar yang sudah berpartai yaitu PDIP.
Jika NasDem mendukung kader partai lain sebagai capres, tentunya tidak akan memicu gesekan antar dua partai. Selain itu, dampak elektoral ke NasDem tidak akan signifikan.
ADVERTISEMENT
“Yang kedua, karena dia kan bukan kader partai politik tertentu sehingga lebih mudah untuk membangun kesepakatan dengan partai politik lain dibandingkan dengan calon lain," lanjut dia.
Alasan terakhir, ketokohan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dipandang positif dalam membangun kota DKI. Selain itu, Arya menjelaskan, basis pemilih Anies terbilang beragam, dari Jabodetabek hingga Sumatera.
“Ketiga, dia adalah kepala daerah dan dia punya basis politik atau pemilih yang jelas di DKI Jakarta. Mungkin juga di Jabodetabek dan Sumatra dan sebagian jawa. Saya rasa itu 3 aspek yang dipertimbangkan oleh partai NasDem,” tutup Arya.
======
Reporter: Nova Sinambela