Anies: Ekonomi DKI Merosot Akibat Interaksi-Transaksi Turun, Warga Harus Sehat

18 Februari 2021 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Dok. Pemprof DKI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Dok. Pemprof DKI
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona tak hanya menghantam kesehatan masyarakat, tapi juga ekonomi Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Gubernur Anies Baswedan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jakarta yang minus sejak pandemi dan mungkin akan berlanjut, terjadi karena turunnya interaksi dan transaksi masyarakat.
"Jadi yang perlu digarisbawahi adalah penyebabnya apa. Penyebabnya adalah interaksi berkurang, kegiatan transaksi menurun," ujar Anies saat rapat di Polda Metro Jaya, Kamis (18/5).
Sejumlah pengguna angkutan kereta rel listrik (KRL) mengenakan masker di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Jadi, kata Anies, penyebab merosotnya ekonomi di Jakarta bukan karena minat investor yang hilang. Hanya saja memang transaksi masyarakat berkurang dengan adanya pembatasan demi menekan laju kasus penularan corona.
"Jadi penyebabnya bukan salah hitung, bukan kurang investasi. Penyebabnya karena interaksi berkurang, transaksi menurun," tegasnya.
Gedung perkantoran di Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Maka itu, Anies mengatakan, kesehatan masyarakat harus dipulihkan lebih dulu. Dengan begitu transaksi masyarakat kembali berjalan dan ekonomi di Jakarta kembali meningkat.
ADVERTISEMENT
"Supaya interaksi bertambah, warganya harus sehat mengembalikan kondisi ekonomi. Harus dimulai mengembalikan kondisi kesehatan, sehingga orang bisa berinteraksi dan karena itu transaksi berjalan kembali," jelasnya.
"Dengan transaksi berjalan kembali, semua kegiatan yang memberikan nilai tambah bisa berjalan baik begitu ada nilai tambah maka menghasilkan pertumbuhan ekonomi itulah kira-kira logiknya," pungkasnya.