Anies: Jangan Pikir Bisa Damaikan Israel-Palestina, Jauh dari Kapasitas Kita

8 November 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah peserta Aksi Bela Palestina tiba dengan atribut Palestina dan Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah peserta Aksi Bela Palestina tiba dengan atribut Palestina dan Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bacawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bicara mengenai upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. Ini salah satu contoh bagaimana Indonesia harus berperan di dunia internasional
ADVERTISEMENT
Soal Israel-Palestina, Anies menilai, untuk mendamaikan kedua negara itu jauh dari kapasitas Indonesia. Tapi, Indonesia bisa mengambil peran lain.
“Kita tidak usah berpretensi bisa menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Itu jauh sekali dari sekali dari sisi kemampuan, kapasitas kita," ujar Anies pembicara mengenai arah dan strategi politik luar negeri di CSIS Auditorium, Pakarti Center, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).
“Kita menyadari bahwa dari pengalaman kita. Ketika kita mencoba kemerdekaan dulu, tidak mungkin ada peperangan yang menghasilkan perdamaian, tidak mungkin," kata Anies.
Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, berbicara soal arah dan strategi politik luar negeri di CSIS Auditorium, Pakarti Center, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
Menurutnya, salah satu jalan yang bisa ditempuh oleh Pemerintah Indonesia untuk membantu Palestina adalah membantu mengevakuasi anak-anak Palestina untuk tinggal sementara di Indonesia.
“Apa susahnya bawa mereka ke sini? Lihat mereka kehidupan di sini. Bisa ratus bisa ribu, tinggal di sini. Melihat bagaimana kita bisa bersatu, tenang, teduh, bawa pengalaman itu, mereka pulang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anies juga mengatakan Indonesia bisa mewujudkan kemerdekaan bagi Palestina di level pendidikan kultural.
"Jadi proaktifnya itu bukan hanya di level politik, tapi di level pendidikan, pendidikan kultural. Di sisi mana yang bisa kita reach out. Tujuannya membantu mempercepat terjadinya persatuan di situ," tuturnya.