Anies Jelaskan soal Naturalisasi Sungai: Itu Jangka Panjang

8 Januari 2020 20:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Petojo Grogol, Selasa (24/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Petojo Grogol, Selasa (24/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan soal proyek naturalisasi sungai dan waduk yang ada di DKI Jakarta. Ia mengatakan, proyek naturalisasi merupakan program jangka panjang.
ADVERTISEMENT
"(Naturalisasi) itu panjang. Jadi jangka pendek sekarang penanganan pada korban. Tadi pagi saya dengan Menteri PUPR membahas ini juga jadi memang pada akhirnya kita sama-sama supaya komprehensif dari hulu sampai hilir," kata Anies usai mengikuti rapat terbatas tentang banjir, bertempat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/1).
Normalisasi dan naturalisasi sungai di Jakarta sempat menjadi polemik saat banjir menggenangi DKI Jakarta. Hal ini dipicu niatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menginginkan naturalisasi sungai di Jakarta, bukan normalisasi, istilah yang digaungkan sejak lama.
Anies kemudian menjelaskan upaya Pemprov DKI dalam menghadapi cuaca ekstrem. BMKG menyampaikan prakiraan potensi hujan sedang-lebat di wilayah Jabodetabek dari tanggal 8-12 Januari 2019.
Warga berkativitas saat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Pasang naik maksimum di Teluk Jakarta dapat terjadi pada periode 9-12 Januari 2020 dengan ketinggian maksimum 0,6 meter. Kondisi ini berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke laut di Teluk Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Pertama mulai tadi pagi, pompa-pompa mobile kita diarahkan ke pesisir untuk mengantisipasi potensi air pasang. Hari ini ada potensi air pasang," ujar Anies.
Pemprov DKI pada tanggal 10 hingga 5 hari ke depan juga bakal menyiapkan posko-posko darurat bencana khususnya banjir di tiap-tiap kelurahan. Personel TNI dan Polri juga bakal disiagakan mengatasi cuaca ekstrem di DKI.
"Kedua, mulai tanggal itu antisipasi tanggal 10-15 kita aktifkan posko-posko seluruh kelurahan melibatkan tiga unsur. Pemerintah, kepolisian dan TNI, dan masyarakat. Ketika ada hujan yang mulai menghasilkan genangan kita sudah bisa langsung respons cepat," kata dia.