Anies: Kampung Melayu Tetap Banjir Meski Dinormalisasi

15 Oktober 2019 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies ke lokasi bekas banjir di Cililitan. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies ke lokasi bekas banjir di Cililitan. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dihadapkan pada masalah banjir di tahun kedua kepemimpinannya. Bagi dia, banjir tak akan selesai bila tak ditangani dari hulu.
ADVERTISEMENT
“Selama volume air dari hulu tidak dikendalikan maka sebesar apa pun yang kita buat, secepat apa pun jalur sampai ke laut, kita akan selalu menghadapi masalah,” ujar Anies di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/10).
Anies Baswedan tinjau banjir Kampung Melayu. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Anies mengatakan, permasalahan banjir Jakarta berawal dari volume air dari hulu masuk ke Jakarta terlalu besar. Selama tidak ada pengendalian air akan terus meluap dari sungai.
“Lihat beberapa bulan lalu ketika kawasan Kampung Melayu banjir padahal di situ sudah dilakukan normalisasi, dan justru banjirnya terjadi di kawasan yang sudah terjadi normalisasi,” ujar Anies.
“Kan kalau logikanya, di tempat yang sudah dan normalisasi harusnya tidak banjir. Kenapa masih terjadi banjir? Karena masalahnya volume air yang dari hulu itu tidak dikendalikan,” jelas Anies.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Anies sudah berkomunikasi dengan Kementerian PU, Pemkab Bogor, dan Pemkot Depok. Komunikasi ini dibangun agar kolam-kolam retensi segera dibangun.
“Karena apa pun yang kita kerjakan di hilir apalagi dengan ada permukaan air laut yang tinggi, kecepatan air yang tinggi dengan volume besar tidak mungkin bisa di pompa dengan cepat sampai ke laut,” tandas Anies.