Anies: Pemimpin Harus Bisa Bahasa Internasional, Jangan Cuma Pendengar

16 Agustus 2019 17:26 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menghadiri KTT U20 di Jepang. Foto: Dok. Pemprov DKI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menghadiri KTT U20 di Jepang. Foto: Dok. Pemprov DKI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi sempat menyinggung soal kunjungan kerja pejabat negara ke luar negeri untuk studi banding. Padahal, informasi dari luar bisa diakses di smartphone.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, kunjungan kerja memang penting, tapi sifatnya tak sebatas studi banding. Bila perlu, pimpinan lembaga negara wajib mahir berbahasa internasional.
"Saya menganjurkan para pemimpin bisa bahasa internasional agar di pertemuan internasional bisa berkomunikasi, bisa berpidato, kalau tidak, hanya menjadi pendengar," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (16/8).
Anies Baswedan saat Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta di DPRD Provinsi DKI Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Anies menilai, Indonesia harus banyak berbicara di kancah internasional. Tapi, hal itu sulit terjadi bila pemimpinnya tak mahir berbahasa internasional dan justru menjauhi pergaulan internasional.
"Saya garis bawahi, kalau tidak bahasa internasional maka bisa minder di dunia internasional, cuma bisa jalan-jalan saja dan kemudian melihat internasional dijauhi. Jangan dong," tutur Anies.
ADVERTISEMENT
"Indonesia hadir untuk internasional, itu perintah pembukaan undang-undang dasar, terlibat di dalam membangun keterlibatan dunia," tegas Anies.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberikan sambutan pembukaan U20 (Urban20) Mayors Summit 2019 di Tokyo, Jepang. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Selain itu, Anies juga berpesan agar pemimpin yang melakukan kunjungan ke luar negeri tidak hanya menjadi pendengar atau sekadar jalan-jalan. Akan lebih baik jika mereka bisa ikut berkontribusi.
"Para pemimpin republik ini sejak awal itu melihat dunia setara, jangan minder sama dunia, seakan-akan dunia lebih besar ,tidak, datang kesana mewarnai justru penting," ucap Anies.
"Tapi kalau jalan ke sana untuk jalan-jalan nah itu salah. Jalan berpidato menyampaikan pandangan menceritakan kemajuan Indonesia mengajak orang untuk datang ke sini itu penting," tutur Anies.