Anies Perintahkan Lurah Ingatkan Warga soal Banjir Pakai Toa

8 Januari 2020 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (8/1). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (8/1). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir Jakarta pada Rabu (1/1) datang begitu cepat. Warga banyak yang tak sempat menyelamatkan barang sebelum banjir melanda.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah mengevaluasi SOP early warning system banjir. Dengan perubahan ini, diharapkan warga bisa menyiapkan diri sebelum banjir besar datang.
"Ya kita sejak kemarin review SOP yang selama ini ada dan salah satu hal yang akan diterapkan baru adalah bila ada kabar, maka pemberitahuannya akan langsung ke warga, tidak melalui jenjang," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Rabu (8/1).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (8/1). Foto: Efira Tamara/kumparan
Dia bahkan menginginkan lurah turun langsung dan memberikan pemberitahuan ke warganya menggunakan toa. Sebab, nyatanya pemberitahuan melalui pesan berantai lewat grup WA tak juga efektif jika banjir datang di malam hari karena bisa jadi warga tengah tidur.
"Jadi kelurahan, bukan ke RW/RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa untuk memberi tahu semuanya, karena kemarin pada malam itu pemberitahuan diberi tahu, tapi karena malam hari, diberitahunya lewat HP, akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," jelasnya.
Pantauan udara banjir Jakarta di Kampung Melayu, Rabu (1/1). Foto: Adhim Mugni Mubarok/kumparan
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI, Dudi Gardasi, membantah early warning system terkait banjir bermasalah saat banjir merendam Jakarta awal tahun ini. Menurutnya, cara kerja early warning system memang berdasarkan tinggi air di Katulampa.
ADVERTISEMENT
Sementara penyebab banjir di Jakarta, menurut Dudi, akibat hujan lokal. Menurutnya hal ini memang pertama kali dialami oleh Jakarta.
Foto udara banjir di Rawajati, Pancoran, Jumat (26/4). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Terkait dengan kondisi banjir yang terjadi di tahun baru, itu early warning kami tidak termasuk dalam kategori telat. Karena hujannya lokal," kata Dudi di diskusi Polemik di Bidara Cina, Jakarta Timur, Sabtu (4/1).
"Kalau early warning kami, yang 9 sampai 12 jam itu adalah kalau air Katulampa. Kalau Katulampa naik, sampai 300 (cm) atau siaga 1 itu kami bisa prediksi, sehingga penduduk yang di sekitar Ciliwung bisa kita ungsikan. Bila hujannya lebat dan lokal seperti itu, ini agak pengalaman pertama baru di DKI," sambungnya.