Anies: Produksi Pangan dari Food Estate ke Contract Farming Untungkan Petani

22 November 2023 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di acara Gagas RI di Airlangga Convention Centre, Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu 22 November 2023. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di acara Gagas RI di Airlangga Convention Centre, Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu 22 November 2023. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inovasi kebijakan di bidang pangan ditawarkan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Gus Muhaimin Iskandar dalam acara Gagas RI di Airlangga Convention Centre, kampus Universitas Airlangga di Jalan MERR Surabaya Timur, Rabu 22 November 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu gagasannya untuk memimpin Indonesia, Anies menyatakan kemandirian pangan adalah jalan mewujudkan satu kemakmuran.
“Menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui biaya hidup murah, dan ketersediaan kebutuhan pokok,” ujar Anies, Rabu 22 November 2023.
“Paradigma pengelolaan produksi pangan harus berubah, dari pembukaan food estate, yang dilakukan pemerintah saat ini menuju contract farming yang lebih memihak kepada petani. Kebijakan food estate yang telah dilakukan sejak Orde Baru terbukti tidak mampu menyelesaikan permasalahan pangan,” lanjut Anies.
Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapat nomor urut 1 sebagai kontestan Pilpres 2024, Selasa (14/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
Menurut doktor dari Amerika Serikat ini, empat perubahan paradigma pengelolaan pertanian yang harus dilakukan adalah fokus pada intensifikasi lahan pertanian untuk meningkatkan hasil produksi bukan ekstensifikasi, petani sebagai pemilik lahan dan bebas menentukan jenis tanaman yang akan ditanam sesuai kondisi lokal bukan negara yang menguasai produksi (sentralisasi) dan menentukan segalanya.
ADVERTISEMENT
“Kemudian petani berdaya dalam wadah koperasi, bukan pekerja pada proyek food estate. Juga harga harus lebih pasti dan tinggi melalui offtaker dengan skema kontrak,” papar Anies.
Anies mengemukakan, sejatinya, praktik contract farming sudah dikerjakan oleh swasta hingga start-up.
“Sekarang tugas pemerintah adalah melakukan hal serupa untuk daerah dan komoditas yang sektor swasta atau start-up tidak bisa masuk,” kata dia.
(PNS)