Anies Rapat dengan Airlangga Malam Ini, Bahas Lonjakan Corona di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau RSUD Cengkareng, Jakarta. Foto: Facebook/@aniesbaswedan

Situasi kasus corona di Jakarta kian mengkhawatirkan. Setelah sempat melandai, kini kasus di Jakarta kembali meroket, juga keterisian rumah sakit corona yang semakin penuh.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, malam nanti akan melakukan rapat bersama dengan Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto untuk membahas kondisi Jakarta.

"Nanti malam jam 7 akan ada rakor dipimpin oleh Bapak Menko Perekonomian. Nanti kita akan bahas bersama nanti malam," kata Anies di Jakarta Pusat, Senin (14/6).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau RSUD Cengkareng, Jakarta. Foto: Facebook/@aniesbaswedan

Dia belum menjelaskan apakah Jakarta akan melanjutkan PPKM Mikro atau menarik rem darurat. Sebab, pemerintah pusat kini hanya memberlakukan PPKM, bukan PSBB seperti awal penanganan corona.

"Belum tahu (arahnya ke mana). Belum tahu, belum tahu. Nanti akan kita bahas ya," jawabnya.

Yang jelas, kata dia, saat ini situasi Jakarta mengkhawatirkan. Situasi ini tak bisa dianggap enteng dan harus segera dilakukan penanganan yang lebih.

"Kondisi yang dihadapi oleh kita semua di Indonesia termasuk di Jakarta. Ada sebuah gelombang baru yang tidak boleh dianggap enteng karena lonjakan pertambahan kasusnya itu banyak," tegasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Micro TA 2021 di Jakarta, Minggu (13/6/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Dia meminta seluruh masyarakat tetap menjaga diri masing-masing dan sekitar dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Disiplin prokes merupakan bagian dari sikap ambil tanggung jawab dalam penanganan corona.

"Terkena COVID-19 sama sekali tidak nyaman dan apalagi kalau sudah sampai kondisinya berat. Jadi saya mengajak seluruh masyarakat sadari bahwa kita masih dalam kondisi pandemi. Artinya tinggallah di rumah kecuali untuk kebutuhan yang urgent, untuk kebutuhan yang mendasar, selebihnya tinggallah di rumah," kata dia.

"Selebihnya para pelaku usaha dan ekonomi, sosial, budaya, agama pastikan protokol Kesehatan ditaati. Itu adalah bagian dari sikap bertanggung jawab untuk melindungi diri kita sendiri, lingkungan kita, keluarga kita," tambahnya.