Anies: Reklamasi Ancol untuk Lindungi Warga Jakarta dari Banjir

11 Juli 2020 16:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2020. Foto: Dok. Pemprov DKI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2020. Foto: Dok. Pemprov DKI
ADVERTISEMENT
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberi izin perluasan atau reklamasi Ancol disoroti banyak pihak. Namun, Anies memberi penjelasan mengenai hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Melalui akun resmi Youtube Pemprov DKI Jakarta, Anies mengatakan, reklamasi Ancol berbeda dari proyek reklamasi yang dia hentikan sebelumnya.
"Saya akan jelaskan apa yang terjadi di kawasan Ancol. Yang terjadi ini berbeda dengan reklamasi yang alhamdulillah sudah kita hentikan dan jadi janji kita saat kampanye," kata Anies, Sabtu (11/7).
Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Tolak Reklamasi (Gentar) Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Balai Kota, Jakarta, Rabu (8/7). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Anies mengungkapkan saat ini ada ancaman banjir yang selalu menghantui DKI Jakarta. Penyebabnya kata Anies salah satunya karena sedimentasi atau pendangkalan sungai dan waduk.
"Jakarta terancam banjir, salah satu sebabnya karena ada waduk sungai yang mengalami sedimentasi. Ada 13 sungai panjang lebih 400 km 20 waduk," kata Anies.
"Dan secara alami mengalami sedimentasi yang kemudian sungai waduk itu dikeruk. Dikeruk terus menerus dan lumpur hasil kerukan itu di kemanakan? Lumpur itu kemudian ditaruh ke kawasan Ancol," sambung Anies.
ADVERTISEMENT
Proses pengerukan lumpur yang dilakukannya tersebut sudah berlangsung cukup panjang. Rencana yang dilakukan Anies tersebut tak lain hanya untuk mencegah warga Jakarta dari ancaman banjir.
"Dan proses ini sudah berlangsung cukup panjang dan menghasilkan lumpur yang amat banyak 3,4 juta meter persegi. Nah, lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol," kata Anies.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)