Anies Sebut Banjir dari Hulu, Bima Arya Siap Kurangi Air ke Jakarta

24 Januari 2020 17:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melewati banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melewati banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa kali mengeluhkan banjir di Jakarta terjadi karena kiriman dari hulu sungai di Bogor. Termasuk banjir besar di Jakarta --berada di posisi hilir-- yang terjadi awal 2020.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto justru meminta Anies dapat membantu pemerintah Bogor dalam mencari solusi agar air dari hulu tak mengalir seluruhnya ke hilir.
"Bantu kami untuk agar air itu tidak mengalir semua ke Jakarta," ujar Bima di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).
Anies dan Bima Arya tinjau kolam retensi Foto: Moh Fajri/kumparan
Bima sepakat dengan pernyataan Anies terkait bagaimana memaksimalkan penyerapan di hulu, sehingga dapat meminimalisir air yang berlebihan dikirim ke hilir.
"Yang disampaikan Pak Gubernur Jakarta itu betul, bahwa di hulu itu menentukan. Karena kalau kita meresap air makin banyak di hulu, di kabupaten, maupun di kota, maka air akan semakin berkurang di Jakarta," jelasnya.
Dari situlah, Bima mengungkapkan kolam atau waduk retensi di Bogor nantinya diharapkan bisa menjadi salah satu solusi mengurangi banjir di hilir. Selain kolam retensi, Bima juga menyiapkan rencana naturalisasi Ciliwung, yang dibantu inisiasi dananya dari APBD Kota Bogor.
Potret udara banjir merendam kawasan Kampung Pulo di Jakarta, Kamis (2/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
"Bogor sudah menyepakati ada usulan untuk membangun kolam retensi yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta. Jadi tinggal eksekusi saja," ucap Bima.
ADVERTISEMENT
"Selain APBD kami, kan kita juga alokasikan untuk kolam retensi, sumur resapan dan lain-lain. Lalu ada program naturalisasi Ciliwung Bogor," imbuhnya.
Bima Sebut Banjir di Bogor Berkurang dari Tahun-tahun Sebelumnya
Potret udara Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain itu, Bima menuturkan bencana banjir di Kota Bogor pada awal tahun ini jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal, bencana banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Menurut Bima, penurunan banjir ini terjadi karena hasil dari berjalannya program kolam retensi dan naturalisasi Ciliwung di Bogor.
"Makanya kemarin saya tidak diundang ke Istana karena mungkin itu dibanding kemarin (tahun sebelumnya) itu agak berkurang. Mungkin karena program naturalisasi Kali Ciliwung. Jadi kita kerjakan itu dan kita sepakat dengan Gubernur di hulu itu sangat menentukan," ungkap Bima.
ADVERTISEMENT
Kedepannya, Bima mengungkapkan Pemkot Bogor akan lebih serius dalam menangani permasalahan di hulu seperti yang dikeluhkan Anies.
"Kami akan fokus aja bagaimana membuat Ciliwung ini volume air di Jakartanya berkurang. Jadi ada gerakan untuk membersihkan sampah. Pada gerakan untuk membangun peresapan, penanaman, dan lain-lain. Apa yang kita lakukan di Bogor menentukan juga yang dialami Jakarta," pungkasnya.