news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies soal Serapan Anggaran DKI Rendah: Banyak yang Sudah Dikerjakan

4 Oktober 2018 19:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mundurnya Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta memberikan dampak dalam pengelolaan anggaran Pemprov DKI Jakarta. Serapan anggaran DKI Jakarta dinilai sangat rendah.
ADVERTISEMENT
Tahun ini Pemprov DKI menargetkan penyerapan anggaran lebih besar dari tahun lalu. Pada tahun 2017, penyerapan anggaran Pemprov DKI mencapai 83,83 persen atau Rp 51,82 triliun dari total anggaran Rp 71,89 triliun.
Namun, dalam kenyataannya serapan anggaran masih di bawah 50 persen menjelang akhir tahun. Dalam APBD-P 2018, anggaran Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp 83,2 triliun. Jumlah tersebut naik Rp 6,1 triliun dari APBD penetapan 2018.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kondisi itu hanya soal siklus. Menurutnya ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu pekerjaan yang masih dilakukan dan pembayaran yang dilakukan.
“Jadi kita lihat dua-duanya. Jadi kemarin kita review banyak hal yang sudah dikerjakan tapi penagihannya belum dilakukan sehingga belum tercatat sebagai pengeluaran,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (4/10).
ADVERTISEMENT
Menurutnya banyak pekerjaan yang penagihannya belum dilakukan. Setelah penagihan tersebut dilakukan, kata Anies, total serapan pun akan bertambah.
“Kalau belum tercatat pengeluaran maka dianggap belum sebagai serapan. Itu yang harus dipantau dua-duanya. Jadi insyaallah pekerjaannya jalan begitu tagihannya masuk otomatis tercatat sebagai serapan,” kata Anies.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, sejak tidak ada Sandi proses evaluasi penyerapan anggaran menjadi mundur. Menurutnya, saat Sandi masih menjabat, evaluasi penyerapan anggaran dilakukan seminggu dua kali. Namun sejak Sandi mengundurkan diri, pembahasan tersebut tidak ada lagi. Ia baru akan mengintensifkan kembali evaluasi tersebut pekan ini.
“Tempo hari kan waktu Pak Sandi dua minggu sekali (evaluasi penyerapan anggaran). Terus habis beliau jalan memenuhi penggilan negara (maju sebagai cawapres) itu agak menghilang. Saya kan belum adaptasi juga, pekerjaan banyak. Ini relatif sudah, pembahasan perubahan sudah, minggu depan sudah masuk pembahasan anggaran 2019,” kata Saefullah.
ADVERTISEMENT