Anies: Testing di DKI 13,5 Kali Lipat Standar WHO, Kami Tak Mau Kurangi

25 Juni 2021 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Konferensi Tingkat Tinggi Kota Dunia 7th World Cities Summit (WCS) 2021 secara hybrid di Singapura, Senin (21/6). Foto: PPID DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Konferensi Tingkat Tinggi Kota Dunia 7th World Cities Summit (WCS) 2021 secara hybrid di Singapura, Senin (21/6). Foto: PPID DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan tes swab PCR demi menekan angka penularan secara maksimal. Sebab lonjakan kasus corona di Jakarta beberapa pekan terakhir begitu mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan tidak akan mengurangi tes PCR. Sehingga kasus positif cepat terdeteksi dan bisa menyelamatkan orang yang berisiko.
“Jakarta amat serius dalam melakukan testing, yang saat ini 13,5 kali lipat dari standar minimal WHO. Tujuannya agar cepat mendeteksi dan menyelamatkan orang-orang yang berisiko,” ujar Anies dikutip dari postingan Instagramnya, Kamis (24/5).
Semenjak dilakukan peningkatan testing kemarin, Jakarta mencatat penambahan kasus tertinggi selama pandemi, yakni 7.505 pasien dalam sehari. Penambahan kasus tersebut dari hasil tes PCR terhadap 20.460 orang di Jakarta.
“Jakarta memang sedang tidak baik-baik saja. Keseriusan testing dan tracing ini terlihat di data hari ini, 45% dari kegiatan testing di seluruh Indonesia ada di DKI Jakarta. Ini semua dikerjakan demi melindungi dan demi keselamatan warga Ibu kota,” kata Anies.
Pemudik yang kembali ke Jakarta melakukan swab test antigen di Posko Swab Test Antigen RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakut. Foto: Dok. Istimewa
Sementara tingkat okupansi (BOR) RS rujukan corona di Jakart mengalami peningkatan dari Maret sampai Juni, dengan keterisian ruang isolasi mencapai 90% dari 9.852 tempat tidur. Sedangkan ruang ICU sudah mencapai angka 86% dari 1.218 ruang ICU.
ADVERTISEMENT
“Pemprov DKI telah dan akan terus bekerja keras menambah kapasitas pelayanan kesehatan kita utk mengantisipasi lonjakan ini. Di awal Juni ada 106 RS rujukan COVID-19 di Jakarta, sekarang ditambah jadi 140 RS. Dari 6694 tempat tidur utk isolasi, ditambah jadi 8.524,” jelas Anies.
“Kami di pemerintah tak bisa bekerja sendirian, perlu intervensi bersama masyarakat untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19. Masyarakat harus lebih disiplin 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dan segera divaksinasi,” tutupnya.
Data jumlah tempat tidur dan pasien isolasi 140 RS Merawat COVID-19 DKI Jakarta 1 Maret 2020 -23 Juni 2021. Foto: IG @ aniesbaswedan
Data jumlah tempat tidur dan pasien isolasi 140 RS Merawat COVID-19 DKI Jakarta 1 Maret 2020 -23 Juni 2021. Foto: IG @ aniesbaswedan
Perkembangan Bed COVID-19 pada 106 RS Rujukan COVID-19 DKI Jakarta per 21 Juni 2021. Foto: IG @ aniesbaswedan
Perkembangan Bed COVID-19 pada 106 RS Rujukan COVID-19 DKI Jakarta per 21 Juni 2021. Foto: IG @ aniesbaswedan