Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Anies: Tingkat Kematian Corona 2,5%, Harus Ditekan Sampai 0
ADVERTISEMENT
Jakarta terus berupaya untuk menekan penularan corona sekaligus menekan angka kematian akibat corona. Sejauh ini, tingkat kematian di Jakarta memang cukup rendah, yakni 2,5%.
ADVERTISEMENT
Namun, ini belum cukup untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies ingin, angka kematian terus ditekan sampai angka 0.
"Tingkat kematian atau CFR Jakarta juga terus menurun hingga ke angka 2,5% saat ini. Walaupun demikian, kematian harus dilihat dari angka absolut dan ditekan serendah mungkin hingga angka 0," kata Anies dalam keterangannya, Kamis (24/9).
Dikutip dari corona.jakarta.go.id, ada penambahan pasien meninggal, yakni 14 orang. Dengan begitu, secara kumulatif, 1.664 orang meninggal akibat corona.
Jumlah itu belum termasuk pasien yang statusnya non pasien corona, seperti pasien suspek yang juga meninggal. Warga yang berstatus suspek juga dimakamkan dengan standar COVID-19.
Pada 23 September ada 34 orang yang dimakamkan dengan prosedur COVID-19. Selama PSBB ketat, angka warga yang dimakamkan dengan standar COVID-19 terjadi pada 16 September 2020, yakni 67 orang.
ADVERTISEMENT
"Jumlah kasus aktif masih bertambah dan perlu menjadi perhatian terutama terkait kapasitas fasilitas kesehatan. Yang juga perlu menjadi perhatian khusus adalah angka kematian yang masih terus meningkat, meski menunjukkan tanda awal pelandaian yang mana tingkat kematian saat ini sebesar 2,5 %,” ucap Anies.