Anis Matta Sebut Kepemimpinan Jokowi Gagal dan Tak Punya Arah

22 April 2018 19:48 WIB
Anis Matta di Cirebon. (Foto: dok. Relawan Anis Matta)
zoom-in-whitePerbesar
Anis Matta di Cirebon. (Foto: dok. Relawan Anis Matta)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu bakal calon presiden yang diajukan PKS Anis Matta kian gencar melakukan safari politik. Hari ini, mantan Presiden PKS tersebut menyambangi Cirebon, Jawa Barat, dalam acara pengajian politik Islam yang diselenggarakan oleh Al-Jamiatul Wasliyah Cirebon.
ADVERTISEMENT
Anis Matta mengatakan, Indonesia harus menyadari dirinya bangsa dan negara yang besar dan layak dihormati. Namun Presiden Joko Widodo belum bisa membuat Indonesia maju.
"Namun kita masih menjadi negara pas-pasan karena krisis narasi dan kepemimpinan yang sekarang terjadi,” kata Anis dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/4)
Anis melanjutkan, krisis narasi diindikasikan dengan banyaknya masalah yang belum terselesaikan hingga kini. Kondisi ini mengakibatkan, lanjut dia, orang Indonesia merasa kehilangan arah yang dituju (sense of direction) hingga frustrasi.
"Krisis ini bertaut juga dengan krisis kepemimpinan, di mana pemimpin gagal menjelaskan ke mana arah yang dituju," imbuh dia.
Presiden Joko Widodo (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Anis menggambarkan Indonesia saat ini ibarat sebuah mobil dengan kapasitas mesin yang besar namun berjalan tanpa arah. Sebab, sang supir tak memiliki petunjuk jalan yang benar.
ADVERTISEMENT
"Indonesia ini ibarat mobil bermesin CC besar tapi berjalan tanpa arah, serta sering salah jalan, karena sopirnya tidak punya GPS yang benar,” ujar Anis.
Anis menggambarkan, dalam 20 tahun era reformasi ini jumlah penduduk Indonesia bertambah 60 juta jiwa dan itu setara dengan kira-kira dua kali Malaysia.
"Kita harus percaya diri, berpikir dan bertindak sebagai negara besar. Jumlah penduduk yang besar jangan hanya dijajakan sebagai pasar konsumen tetapi harus dimaknai sebagai kekuatan dalam posisi tawar Indonesia di meja perundingan dunia," tegas dia.
Acara itu merupakan pengajian rutin Al Jam’iyatul Washliyah yang dihadiri oleh pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, seperti Muhammadiyah, Matla’ul Anwar, Persatuan Umat Islam (PUI), alim ulama, dan para santri. Sebelum berceramah di Cirebon, pada Sabtu malam (21/4), Anis menghadiri deklarasi relawan Gen AMPM (Generasi Anis Mata Pemimpin Muda) di Bandung.
ADVERTISEMENT