
Pemprov DKI Jakarta sudah siaga menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana banjir hingga longsor yang biasa disebut hidrometeorologi.
Untuk mengurangi dampak lain, apakah akan ada regulasi work from home (WFH)?
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, dari sisi persiapan penanggulangan dampak cuaca ekstrem, semua jajaran Pemprov DKI sudah siaga. Mereka sudah tahu peran mereka masing-masing.
“Saya minta SDA segera tiap hari mengeruk saluran yang memang berpotensi mengurangi banjir. Yang berikutnya dari BPBD bisa juga mempersiapkan semuanya. Semoga bisa kita lewati dengan baik,” kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/11).
Untuk urusan WFH, Heru memang sempat mengusulkan adanya regulasi yang mengatur itu, terutama saat kondisi hujan. Sudah menjadi kebiasaan, saat hujan lebat pagi atau sore hari, jalanan Jakarta langsung macet.
Usulan WFH saat hujan lebat tujuannya untuk memudahkan warga terhindar dari macet terlebih banjir yang mungkin terjadi di jalan yang mereka lalui.

Tapi, itu masih usulan. Heru belum memutuskan akan menerbitkan aturan soal WFH.
“Belum (ada regulasi). Nanti kita lihat situasinya,” kata Heru.
Selama memasuki musim hujan ini Heru memang menerbitkan beberapa aturan baru, salah satunya adalah melarang seluruh jajaran ASN untuk ambil cuti sampai periode cuaca ekstrem berakhir.
Kebijakan ini ia ambil agar seluruh jajaran Pemprov DKI bisa fokus menghadapi masalah yang biasanya timbul saat musim hujan, seperti bencana banjir dan tanah longsor.