Antisipasi Dampak Corona, Ganjar Siapkan Pengganti Bahan Baku Impor China

28 Februari 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo saat pimpin rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jawa Tengah, Jumat (28/2). Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo saat pimpin rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jawa Tengah, Jumat (28/2). Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
Menyikapi sebaran virus corona atau COVID-19 yang mulai menjangkiti puluhan negara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah antisipasi dampak perekonomian dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, antisipasi dampak COVID-19 terhadap perekonomian dan kesehatan di Jateng dibagi menjadi dua, yakni strategis dan taktis.
"Kita membuat skenario, bagaimana penanggulangan penyakitnya dan secara ekonominya kita pertimbangkan masak-masak," kata Ganjar di kantornya usai menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jateng, Jumat (28/2).
Ganjar mengatakan, rapat membahas antisipasi stok bahan baku bagi dunia industri yang mengimpor dari China. Selain itu juga relaksasi (pengenduran) terkait perizinan.
Di Jateng, kata Ganjar, industri yang akan terdampak yakni dari tekstil dan mebel. Sebab, bahan bakunya diimpor dari China. Ganjar menyebut, rata-rata bahan baku seperti kapas hanya akan bertahan dalam dua bulan ke depan.
"Minggu depan akan diformulasikan bagaimana kita mengantisipasi secara strategis atau jangka panjang maupun taktis jangka pendek. Untuk jangka pendek kita tadi bicara untuk mencari subtitusi kapas yaitu rayon. Dan di Indonesia sudah ada," katanya.
Ganjar Pranowo usai pimpin rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jawa Tengah, Jumat (28/2). Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
Ganjar menyebut hingga kini sebaran COVID-19 belum berdampak negatif terhadap perekonomian Jateng. Namun langkah antisipasi paling tidak untuk satu tahun ke depan harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang belum terasa. Sampai April asumsinya akan berdampak, iya kalau kita diam. Tapi ini kita kan tidak diam. Maka hari ini kita rapat dan strategi untuk kita berjalan jangka panjang dan pendek. Yang pendek kita siapkan substitusinya, meningkatkan konsumsi dalam negeri dan lainnya," kata Ganjar.
Sedangkan untuk sektor kesehatan nantinya Ganjar akan menyiapkan seluruh rumah sakit yang ada untuk siaga. Ada pula wacana penyiapan tempat isolasi.
"Kita juga sudah membuat skenario dari sisi kesehatan, jika terjadi (infeksi corona), rumah sakit mana yang siap? Tadi usulannya menarik mesti ada tempat isolasi, baik itu di rumah sakit, pelabuhan dan bandara," katanya.
Rapat yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 16.00 WIB ini dihadiri dinas-dinas sektor perekonomian dan pembangunan sumber daya manusia. Selain itu hadir pula perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bea Cukai dan para ilmuwan.
ADVERTISEMENT