Antisipasi Lonjakan ODP, Pemkab Sumedang Cek Penumpang Asal Jakarta di Terminal

25 Maret 2020 23:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang melakukan pengecekan di terminal untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona pada Rabu (25/3). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang melakukan pengecekan di terminal untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona pada Rabu (25/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang melakukan pengecekan di terminal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona pada Rabu (25/3). Kadishub Jawa Barat Heri Antasari membenarkan kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Oh iya, itu terkait corona tampaknya," kata Heri melalui pesan singkat.
Akan tetapi, Heri tak menjelaskan secara rinci lokasi serta maksud diadakannya kegiatan tersebut. Dia mengaku belum mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai kegiatan tersebut.
"Saya juga belum dapat update," ucap dia.
Akan tetapi, di Sumedang terjadi lonjakan angka orang dalam pemantauan (ODP) corona. Diduga penyebabnya marak warga Sumedang yang merantau ke Jakarta pulang kampung.
Hal itu pun dibenarkan Sekda Kabupaten Sumedang Herman Suryatman. Ia menyebut pengecekan penumpang dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya penumpang yang bergejala maupun berisiko ODP.
Dia pun meminta warga yang baru saja tiba dari Jakarta untuk melakukan karantina secara mandiri di rumah masing-masing. Sebab, dia menilai Jakarta merupakan pusat sebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
"Bukan merazia tapi mengecek keadaan penumpang apakah ODP bergejala atau ODP berisiko. Untuk selanjutnya mengedukasi agar warga yang pulang kampung dari Jakarta tersebut notabene (Jakarta) epicentrum COVID-19 secara sadar mengkarantina diri secara mandiri di rumahnya masing-masing," ucap Herman saat dikonfirmasi.
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang bersiap melakukan pengecekan di terminal untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona pada Rabu (25/3). Foto: Dok. Istimewa
"Kalau ada gejala seperti panas, demam dan lain-lain dimasukan ke ODP bergejala. Kalau yang bersangkutan sehat, dimasukan ke ODP berisiko (ingat inkubasi COVID-19 sampai 14 hari)," sambung dia.
Herman menambahkan, pengecekan dilakukan petugas Dishub maupun kecamatan bersama petugas kesehatan dari Puskesmas. Pengecekan dilakukan sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan bertujuan untuk melindungi warga Sumedang dari virus corona.
Warga Sumedang yang baru pulang dari Jakarta pun otomatis berstatus sebagai ODP.
ADVERTISEMENT
"Kabupaten Sumedang menerapkan kebijakan memberi status ODP pada para pemudik yang berasal dari epicentrum COVID-19 seperti Jakarta. Kebijakannya ini dikeluarkan untuk melindungi warga masyarakat dari kemungkinan penyebaran masif COVID-19," terang dia.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan terdapat satu warga Sumedang yang terinfeksi corona di Bandung. Dia pun meminta warganya untuk turut mendoakan kesembuhan dan berakhirnya sebaran wabah corona di Indonesia.
Dony mengatakan, sejauh ini jumlah ODP di wilayahnya mengalami lonjakan mencapai angka 986 orang karena maraknya warga Jakarta yang pulang kampung. Mereka pun diminta untuk melakukan karantina dengan mendapat pemantauan dari petugas kesehatan Puskesmas dan Camat.
"Jumlah ODP 986 orang, lonjakan ODP terjadi karena teridentifikasi adanya warga yang pulang kampung ke Sumedang. Mereka bekerja di Jakarta dan sekitarnya," kata Dony melalui akun Instagram @dony_ahmad_munir.
ADVERTISEMENT
"Saat ini warga ODP dikarantina di rumahnya masing-masing untuk jangka waktu 14 hari ke depan. Pemantauan dilakukan oleh Petugas Puskesmas bekerjasama dengan Camat, unsur Forkopimcan dan jajaran Pemerintah Desa," lanjut dia.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!