Anwar Ibrahim soal Perubahan Mahathir: Dia Dukung Reformasi Malaysia

4 Juli 2018 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anwar Ibrahim dalam The ECGL Leadership Forum 2018 di Hotel Fairmount, Jakarta. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim dalam The ECGL Leadership Forum 2018 di Hotel Fairmount, Jakarta. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim menyatakan optimistis akan ada perubahan yang lebih baik setelah Malaysia kembali dipimpin oleh Mahathir Mohamad.
ADVERTISEMENT
Mahathir ketika menjabat perdana menteri antara 1981-2003, memang dikenal sosok yang keras dan dianggap otoriter. Di pemerintahan Mahathir ketika itu, para pengkritik pemerintah diberangus dan ditangkapi.
Namun Anwar berpendapat, Mahathir yang sekarang berbeda. Dia merupakan orang yang punya nasionalisme yang tinggi pada negaranya. Anwar menyebut pemimpin berusia 93 tahun itu berkomitmen mendukung reformasi di Malaysia.
"Dia mendukung agenda reformasi, ada orang sinis, itu hak masing-masing. Tapi saya lihat tindakan ini, sangat positif. Jadi saya tidak masalah untuk memberikan segala sokongan untuk beliau tetap baik," ujar Anwar di Ballroom Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).
Ia menyampaikan bahwa banyak orang bersimpati pada Mahathir karena pada saat Najib Razak menjadi PM Malaysia, Mahathir berjuang di jalur oposisi.
ADVERTISEMENT
"Mahathir usianya sekarang 93 tahun, orang termasuk saya, merasa terharu, seorang yang berumur begitu, bersedia mengorbankan diri, mengambil langkah-langkah yang sangat tidak populer yaitu untuk tidak mendukung pemerintahan. Dengan risiko yang besar untuk mendukung oposisi. Jadi orang hormat pada itu," kata Anwar.
Mahathir Mohammad kembali ke kursi Perdana Menteri Malaysia setelah pada Pemilu 2018 berhasil mengalahkan kubu Najib Razak.
Mahathir telah mengatakan akan segera menyerahkan tampuk pimpinan kepada Anwar Ibrahim, paling cepat dua tahun lagi. Namun Anwar mengaku dirinya tidak terlalu memikirkannya.
"Apakah beliau akan menyerahkan? Saya tidak bisa bicara soal itu, tidak ada sebab saya memberhentikannya, dan ini bukan keputusan beliau, keputusan pimpinan semua partai dan koalisi bahwa Anwar akan mengambilalih kedudukan," kata Anwar.
ADVERTISEMENT