Vaksin Pfizer dan Moderna

Apa Benar Kita Tak Boleh Olahraga Usai Divaksin Moderna? Ini Penjelasan Ahli

19 Agustus 2021 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin Pfizer dan Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin Pfizer dan Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Singapura beberapa waktu lalu sempat mengeluarkan imbauan kepada masyarakatnya untuk tak berolahraga berat usai vaksinasi dengan vaksin mRNA seperti Moderna dan Pfizer.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan mereka, terdapat temuan adanya risiko kecil miokarditis [peradangan pada otot jantung] dan perikarditis [iritasi dan peradangan pada lapisan yang melapisi jantung] yang mungkin muncul akibat pekerjaan dan olahraga berat usai vaksinasi COVID-19 dengan vaksin mRNA.
Saat ini, Indonesia juga sudah menggunakan vaksin Moderna sebagai booster untuk tenaga kesehatan dan beberapa kelompok masyarakat. Aturan terbaru juga telah memperbolehkan masyarakat umum dengan kriteria khusus seperti ibu hamil dan penderita komorbid untuk menerima vaksin ini.
Menanggapi hal tersebut, ahli imunisasi sekaligus Ketua Komnas KIPI, Prof. Hindra Irawan Satari, mengatakan bahwa jika seseorang yang telah menerima vaksinasi lalu merasakan gejala-gejala tertentu, maka tentu tak dianjurkan untuk langsung berkegiatan berat seperti olahraga.
"Ya di situ dijelaskan jangan berolahraga kalau lagi demam dan pusing. Ya teranglah. Apalagi kalau misalnya seseorang itu tiap hari jogging, tiap hari jalan pagi ya tetap saja boleh. Kecuali habis vaksin besok marathon 30 km ya terang enggak bolehlah," jelas Prof. Hindra kepada kumparan, Kamis (19/8).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, olahraga tetap boleh dilakukan. Hanya saja jika itu merupakan kebiasaan yang rutin dilakukan setiap hari. Namun jika tadinya seseorang tak pernah berolahraga berat, lalu tiba-tiba melakukannya setelah vaksinasi, maka itu yang dilarang. Ia juga menganjurkan agar masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa.
"Itu kegiatan rutin ya itu enggak usah diberhentikan. Tapi kalau habis lari terus gara-gara habis vaksin, 'ah besok mau lari marathon', ya itu enggak masuk akal, lah. Maksud saya, aktivitas seperti biasa," tambahnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar siap saja yang setelah menerima vaksin lalu mengalami efek samping berkelanjutan untuk segera memeriksakan diri agar bisa dilaporkan ke Komnas KIPI, bukan malah menyampaikannya di media sosial. Sebab, hal itu tak bisa menyelesaikan masalah.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten