APDESI Respons Kapolda Metro soal Demo Ricuh: Pendemo Naik Pitam Tak Ditemui
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Surta mengungkapkan, kericuhan terjadi lantaran para demonstran yang kecewa tak bisa menemui pimpinan DPR RI untuk menyampaikan tuntutannya, yakni revisi UU Desa.
"Tidak ada itu niat demo ricuh, karena awalnya tidak ada yang menemui para pendemo, akhirnya naik pitam para oknum demo," kata Surta saat dikonfirmasi.
Meski begitu, Surta tetap mengapresiasi kinerja kepolisian yang bertugas mengawal jalannya aksi unjuk rasa.
"Tapi alhamdulilah berkat aparat polisi yang pro aktif membantu mengayomi yang demo akhirnya para pendemo bisa pulang dengan tertib dan damai," ucap Surta.
"Saya apresiasi atas nama Ketum APDESI kepada pihak kepolisian yang sudah mengayomi para rekan-rekan kita," imbuhnya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto sebelumnya menyesalkan demo Asosiasi Pemerintah Daerah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh.
ADVERTISEMENT
Karyoto mengatakan, sudah memprediksi akan terjadi kericuhan dalam demo itu. Ini terlihat dari aksi perusakan pagar Gedung DPR hingga aksi pelemparan yang dilakukan massa.
"Hari ini teman-teman melihat ada aksi penyampaian pendapat di DPR yang sedikit diwarnai pengerusakan sebagian kecil dari pagar DPR luar, dan kita tahu mereka sudah mempersiapkan," kata Karyoto di lokasi.
Selain itu, Karyoto menyebut, massa juga sengaja membawa ban bekas. Temuan polisi di lapangan, massa sudah mempersiapkan 30 ban bekas untuk dibakar di depan Gedung DPR hingga palu.
"Karena ini beberapa beton ini dipecah pakai alat pemukul besi kemudian untuk memukul polisi dan kami tidak membalas kami hanya mengimbau terus untuk tidak anarkis dan sambil bertahan menyemprotkan air," tambah Karyoto.
ADVERTISEMENT
Meski berakhir ricuh, lanjut Karyoto, pihaknya tak terpancing dan tetap berupaya membubarkan massa secara perlahan.