news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Arist Merdeka Pertemukan Koko dan Doni Paskibraka di Komnas PA

25 Agustus 2019 16:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koko Ardiansyah dan Doni Ramdhani Dalimunthe saat dipertemukan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Foto: Dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Koko Ardiansyah dan Doni Ramdhani Dalimunthe saat dipertemukan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Foto: Dok. istimewa
ADVERTISEMENT
Koko Ardiansyah yang gagal menjadi paskibraka Kabupaten Labuhan Batu dipertemukan dengan Doni Ramdhani Dalimunthe. Koko batal jadi paskibraka karena Dinas Pendidikan dan Kepemimpinan Olahraga Pemda menggantikannya dengan Doni Ramdhani Dalimunthe, anak Plt Bupati setempat.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu difasilitasi oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait di kantor Komnas PA setempat. Awalnya, Arist merasa perlu untuk mempertemukan mereka berdua karena remaja-remaja di Labuhan Batu saling mem-bully satu sama lain. Hal itu dipicu oleh gagalnya Koko menjadi Paskibraka dan digantikan oleh Doni.
"Nah, muncullah persoalan ini menjadi terbelah. Lalu ketika terbelah saling menyudutkan, netizen menyudutkan si Koko dan netizen lain menyudutkan si Doni anak Plt bupati. Jadi pecah di situ sampai hari H acara 17 Agustus itu," kata Arist saat dihubungi kumparan, Minggu (25/8).
Tak hanya itu, hasil investigasi yang Arist lakukan ternyata terindikasi adanya kepentingan politik sejumlah pihak dari kasus Koko dan Doni. Hal itu terbukti dari upaya eksploitasi anak oleh orang-orang tertentu yang ingin maju Pilkada 2020 di Labuhan Baju. Padahal, Koko dan Doni saat dipertemukan tidak ada persoalan dan saling berpelukan.
ADVERTISEMENT
"Nah, ternyata ada perencanaan orang-orang yang akan maju menjadi calon bupati di sana. Karena bupati sana di-OTT (KPK) beberapa waktu lalu digantikan oleh Plt Pak Dalimunthe ini. Nah, Pak Dalimunthe ini mau jadi calon dan ada 4 orang lagi yang mau maju, nah (mereka) ini yang menggoreng, gitu lho," jelas Arist. "Dengan saling mem-bully ini lalu itu dimanfaatkan yang disinyalir oleh orang-orang yang punya kepentingan politik 2020. Nah tapi ternyata setelah saya melakukan pendekatan dengan Doni secara intensif dan juga dengan Koko, bahwa di antara mereka tidak ada persoalan," imbuhnya.
Menurut Arist, terdapat sejumlah hal mengapa Doni dan Koko perlu dipertemukan. Pertama untuk menurunkan gesekan sosial di Labuhan Batu akibat persoalan Paskibraka ini. Kedua, tentu untuk melindungi anak-anak agar tidak dijadikan alat politik demi memuluskan kepentingan oknum tertentu.
ADVERTISEMENT
"Jadi jalan kami mempertemukan mereka supaya berhenti untuk mengeksploitasi Doni dan Koko untuk kepentingan politik. Karena apa? karena UU Perlindungan Anak nomor 3 tahun 2014 melarang siapa pun setiap orang yang memanfaatkan anak dalam kepentingan dan kegiatan politik itu adalah dinyatakan pelanggaran terhadap hak anak," tutupnya.