Arsitek Revitalisasi Monas Minta Dilibatkan Sampai Proyek Selesai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adanya penebangan pohon juga sempat mengagetkan arsitek yang menang sayembara revitalisasi Monas , Deddy Wahjudi. Arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan, dirinya tak ikut campur dalam pengerjaan revitalisasi Monas.
"Jadi setelah pengumuman (menang), awal tahun 2019 kemudian ada komunikasi dengan juri dan mungkin ada Pak Gubernur sampai sekitar pertengahan Mei, kami deliver produk kami. Selebihnya di akhir tahun lalu kami tidak berada di sana," jelas Deddy saat menghadiri rapat dengan DPRD DKI, Jakarta, Rabu (12/2).
Dia pun meminta agar dirinya sebagai arsitek atau desainer revitalisasi Monas ikut dilibatkan dalam pembangunan. Sehingga dia sebagai perancang dapat ikut bertanggung jawab dalam pembangunan.
"Melalui forum ini kami mohonkan untuk bagaimana apa yang kami menangkan juga sebetulnya jadi tanggung jawab moril kami untuk bisa menemani hingga revitalisasi ini selesai," kata dia.
Menurutnya, tahap pembangunan merupakan tahap krusial, sehingga perlu ada keterlibatan arsitek dalam melakukannya. Bahkan, dia telah menyampaikan permintaan ini saat menggelar rapat dengan Komisi Pengarah.
ADVERTISEMENT
"Ketika pengembangan desain tidak libatkan sayembara itu ada deviasi yang mungkin. Jadi interpretasinya berbeda. Itu sudah kami sampaikan di forum Komrah, dan Pak Basuki sendiri komitmen untuk mengatur itu dalam Permen," kata dia.
"Yang bagaimana sayembara desain itu khususnya juga bisa diatur bahwa pemenang sayembara secara kontraktual juga bisa dilibatkan dalam pengembangan, karena itu titik kritisnya," tambahnya.
Untuk diketahui, kontraktor yang mengerjakan proyek revitalisasi Monas ini yakni PT Bahana Prima Nusantara. Targetnya proyek ini akan diselesaikan pada 15 Februari.