Arus Balik H+5 Patahkan Rekor Tertinggi dengan 170.078 Kendaraan

8 Mei 2022 14:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan pemudik (lajur kiri) melintas menuju arah Jabodetabek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan pemudik (lajur kiri) melintas menuju arah Jabodetabek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Arus balik 2022 memecahkan rekor terbanyak pada H+5 atau Sabtu (7/5) dengan 170.078 kendaraan kembali ke Jabodetabek dari arah Timur. Jumlah itu meningkat 159% kendaraan dibanding kondisi normal pada 2021, bahkan mengalahkan rekor tertinggi arus balik sebelum pandemi yang tercatat pada 2019 yaitu sebanyak 166.444 kendaraan atau naik 2,2%.
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga dalam keterangan tertulisnya menyebut, lalu lintas mudik dari arah timur merupakan kumulatif arus balik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui dua gerbang tol yaitu GT Cikampek Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Cipularang. Rinciannya sebagai berikut:
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengungkapkan, meski lonjakan volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek luar biasa, namun kondisi lalu lintas dapat dikendalikan. Menurut dia, hal ini berbeda dengan kondisi pada momen Lebaran 2019.
ADVERTISEMENT
"Pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek," kata Heru dalam keterangannya, Minggu (8/5).
“Tahun ini dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," tambah dia.
Kendaraan melintas di jalan tol Solo-Ngawi saat puncak arus balik di wilayah Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022). Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto
Meski Begitu Heru menyebut arus balik akan terus meningkat pada hari ini, Minggu (8/5). Hal itu sesuai dengan prediksi Jasa Marga bahwa puncak arus balik akan terjadi hari ini.

Penyebab Arus Balik Terkendali

Menurut Heru kepadatan relatif terkendali karena beberapa hal. Di antaranya kehadiran Tol Layang MBZ sepanjang 38 kilometer. Dengan adanya Jalan Layang MBZ menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 4 lajur untuk kedua arahnya dari 6 lajur dua arah menjadi 10 lajur.
ADVERTISEMENT
Selain itu Heru juga mengungkap terdapat dua kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Pertama adalah penggunaan teknologi terkini dalam bidang road transportation sebagai “decision support system”. Kehadiran teknologi itu mendukung keputusan pimpinan puncak di Kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa.
Kemudian kunci kedua ialah koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif.
“Tiga bulan sebelum arus mudik, bahkan sebelum adanya keputusan pelonggaran perjalanan antar kota, kami bersama-sama dengan pemangku kepentingan sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi apa pun kebijakan Pemerintah Pusat soal mudik," tutur Heru.
Koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Korlantas, sebagai pemegang diskresi semua rekayasa lalu lintas, juga dengan semua pemangku kepentingan lain, seperti Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol. Selain itu juga dengan dinas-dinas Provinsi, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Koordinasi pada level pengambil kebijakan, didukung lagi, dengan dioperasikannya dalam Lebaran tahun ini, konsep Intelligent Transportation System (ITS) yang dimiliki Jasa Marga, di Jasa Marga Tollroad Command Centre (JMTC).
JMTC sebagai “the eye of the tollroad" mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui beberapa sumber. Misalnya, pantauan 1.913 CCTV, 26 speed camera, 39 CCTV analytic traffic counting, 19 RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor), 7 WIM (Weigh in Motion) dan juga informasi dari laporan petugas di lapangan serta informasi dari pelanggan melalui call center 14080.
Semua informasi itu lalu diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan keputusan serta kepada pengguna jalan tol untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan.
ADVERTISEMENT
JMTC dilengkapi dengan ATMS (Advanced Traffic Management System), yaitu sebuah sistem yang akan menganalisis kondisi kepadatan di jalan tol dengan menghitung data volume kendaraan, dibandingkan dengan kapasitas jalan tol. Pada saat volume kendaraan mendekati kapasitas maksimal suatu ruas, maka sistem akan memberikan peringatan kepada petugas untuk selanjutnya dilakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, ramp metering, atau one way.
Outputnya selain untuk pengambilan keputusan, juga diberikan kepada pengguna jalan tol, melalui 235 buah DMS (Dynamic Message Sign) yang ada di jalan tol Jasa Marga, dan melalui mobile apps Jasa Marga, yaitu Travoy 3.0.
Dalam penanganan arus mudik lebaran, penggunaan JMTC ini membantu dengan menginformasikan secara real time. Jika kapasitas lajur atau kapasitas gerbang sudah terpenuhi 60% dari kapasitas terpasang, maka akan diambil keputusan oleh Kepolisian sebagai pemegang diskresi, untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
Kendaraan pemudik (lajur kanan) melintas menuju arah Jabodetabek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Mengingat untuk rekayasa lalu lintas one way, dibutuhkan waktu dua jam untuk melakukan clearance di jalur yang akan dilakukan one way agar keamanan dan keselamatan pengguna jalan terjaga.
ADVERTISEMENT
“Saat dilakukan clearance, biasanya kapasitas terus naik, sehingga saat kedatangan lalu lintas mencapai puncaknya, di lapangan penambahan kapasitas melalui one way atau contra flow sudah digelar dan siap digunakan," pungkas Heru.
Penggunaan teknologi melalui keberadaan JMTC ini, sejalan dengan inovasi Jasa Marga untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan di atas standar yang ditetapkan Pemerintah, serta mempertahankan posisi jasa Marga market leader dalam industri jalan tol di Indonesia.
*****
Kamu mudik di lebaran tahun ini? Share informasi di sepanjang jalur mudik ke email [email protected]. Kirimkan foto atau video beserta informasi singkat. Jangan lupa sertakan kontak yang bisa dihubungi tim redaksi kumparan.
Laporan terbaik akan mendapatkan hadiah voucher Happyfit masing-masing senilai Rp 500 ribu untuk 5 orang dan saldo digital masing-masing Rp 300 ribu untuk 10 orang.
ADVERTISEMENT