AS Balas Dendam ke Iran, Irak dan Suriah Diserang

3 Februari 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkatan Laut AS meluncurkan rudal Tomahawk. Foto: Angkatan Laut AS/via AFP
zoom-in-whitePerbesar
Angkatan Laut AS meluncurkan rudal Tomahawk. Foto: Angkatan Laut AS/via AFP
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat meluncurkan serangan yang ditargetkan ke milisi dan pasukan Iran yang berada Irak dan Suriah. Presiden Joe Biden menyebut operasi militer itu sebagai aksi balas dendam terbunuhnya pasukan AS.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, tiga pasukan AS tewas akibat serangan drone di perbatasan Yordania. AS menuding milisi yang didukung Iran di balik serangan berdarah tersebut.
"Respons kami dimulai hari ini. Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih," kata Biden dalam keterangan resminya seperti dikutip dari AFP.
"AS tidak mencari konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia. Tapi biarkan mereka yang ingin melukai kami tahu ini: jika kalian menyerang warga Amerika, kami akan merespons," sambung dia.
Presiden AS Joe Biden. Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
Serangan AS pada Jumat (2/1) ini tidak dilakukan di dalam Iran. Suriah dan Irak merupakan negara tempat beroperasinya pasukan dan milisi terkait Iran.
Baik AS dan Iran pada berbagai kesempatan menegaskan akan berupaya menghindari perang langsung.
ADVERTISEMENT
Keterangan Komando Pusat AS, serangan AS kali ini ditujukan pada target Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan kelompok terafiliasi lainnya, seperti tempat penyimpanan senjata, rudal, dan kantor intelijen.
Mereka menambahkan serangan diluncurkan langsung dari AS. Serangan tersebut berhasil menghantam 85 target.
"Serangan udara ini menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi," tambah Komando Pusat AS.
Kendaraan Perlindungan Penyergapan Tahan Ranjau (MRAP) melewati Kamp Adder yang hampir sepi, sekarang dikenal sebagai Pangkalan Imam Ali, Irak, pada 16 Desember 2011. Foto: MARIO TAMA / POOL / AFP
Menurut pemantau HAM di Suriah serangan AS menewaskan 18 anggota milisi pro-Iran.
Irak mengecam serangan AS ke negaranya. Jubir PM Irak, Jenderal Yehia Rasool, menyebut tindakan AS adalah pelanggaran kedaulatan yang berpotensi merusak stabilitas dan keamanan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, berdalih Irak sudah diberi tahu rencana serangan AS. Akan tetapi, Kirby tidak mengungkap bagaiman respons Irak.
ADVERTISEMENT