AS Cabut Penangguhan Vaksin Johnson & Johnson: Manfaat Lebih Besar dari Risiko

24 April 2021 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Regulator Kesehatan Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencabut penangguhan vaksin Johnson & Johnson.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, vaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson sempat ditunda sejak 14 April karena ada laporan beberapa kasus penggumpalan darah usai divaksin.
Namun setelah melakukan kajian, CDC memutuskan kembali melanjutkan vaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson. Sebab manfaat yang didapat lebih besar ketimbang potensi risiko. Meski demikian, CDC tetap memantau perkembangan selama vaksinasi.
"Kami tidak lagi merekomendasikan penundaan penggunaan vaksin ini. Berdasarkan analisis mendalam, kemungkinan ada hubungan (dengan penggumpalan darah) tetapi risikonya sangat rendah," ujar Direktur CDC, Rochelle Walensky, dalam jumpa pers pada Jumat (23/4) waktu setempat seperti dikutip dari AFP.
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
Berdasarkan data yang disampaikan CDC, dari 3,9 juta wanita yang mendapat suntikan vaksin Johnson & Johnson, 15 di antaranya mengalami pembekuan darah yang serius. Dari 15 orang itu, 3 di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Mayoritas kasus yang dikonfirmasi, 13 dari 15 orang, berusia di bawah 50 tahun. Tidak ada kasus penggumpalan darah yang dialami pria.
Adapun regulator obat-obatan Eropa sebelumnya mengatakan, pembekuan darah harus terdaftar sebagai efek samping yang "sangat langka" dari vaksin Johnson & Johnson.
Regulator Eropa mengatakan "peringatan tentang pembekuan darah yang tidak biasa dengan trombosit darah rendah harus ditambahkan ke informasi produk" untuk suntikan vaksin J&J.