AS Catatkan Kematian Pertama Usia Remaja Akibat COVID-19

25 Maret 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi virus corona di Los Angeles, Amerika Serikat. Foto: Reuters/Jayne Kamin-Oncea
Seorang remaja di Amerika Serikat meninggal dunia akibat COVID-19. Ini adalah kasus kematian usia remaja pertama yang tercatat di AS.
ADVERTISEMENT
Kematian remaja berusia di bawah 18 tahun ini terjadi di Lancaster, utara Los Angeles, dan dikonfirmasi oleh juru bicara dinas kesehatan setempat.
"COVID-19 tidak mendiskriminasi umur, ras, atau tingkat pendapatan," kata Barbara Ferrer, direktur dinas kesehatan publik Los Angeles seperti dikutip dari AFP, Rabu (25/3).
Meski demikian, Barbara tidak menyebut umur pasti atau jenis kelamin pasien, atau kondisi kesehatan tertentu pasien tersebut.
Kasus ini menunjukkan bahwa COVID-19 akibat virus corona tidak pandang bulu. Padahal sebelumnya virus ini diyakini hanya fatal bagi pasien berusia lanjut atau menderita penyakit bawaan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) remaja cenderung hanya memiliki gejala ringan COVID-19, tanpa ada laporan perlunya penanganan khusus atau kematian di AS sejak 16 Maret.
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
"Sama seperti di beberapa negara, penemuan ini memberi kesan bahwa gejala berat dan berbahaya COVID-19 cenderung terjadi di kelompok umur tua," kata CDC.
ADVERTISEMENT
Hanya ada 2 kasus kematian COVID-19 dengan gejala ringan yang diketahui sampai saat ini. Satu kasus terjadi pada bayi yang telah memiliki sakit pencernaan dan sebuah kasus lagi yang tidak diketahui kondisi kesehatannya.
"Risiko dengan gejala serius dan kematian akibat COVID-19 pada orang di AS meningkat sesuai dengan umur," tulis CDC dalam laporannya.
Sejauh ini di AS ada lebih dari 55 ribu penderita corona dengan angka kematian 801 orang. California menjadi negara bagian paling parah selama pandemi COVID-19 ini. Sedangkan di Los Angeles, yang dihuni 10 juta penduduk, ada 662 kasus positif COVID-19, dengan 11 kematian.