AS dan Korsel Gelar Latihan Militer Besar di Dekat Perbatasan Korut

31 Agustus 2022 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Pasukan Khusus Korea Selatan dan AS saat menjalani latihan militer gabungan di pangkalan Angkatan Udara Gunsan, Gunsan, Korea Selatan. Foto: David J. Murphy/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Pasukan Khusus Korea Selatan dan AS saat menjalani latihan militer gabungan di pangkalan Angkatan Udara Gunsan, Gunsan, Korea Selatan. Foto: David J. Murphy/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat dan Korea Selatan mengadakan latihan militer gabungan secara besar-besaran sekitar 32 kilometer dari perbatasan Korea Utara pada Rabu (31/8).
ADVERTISEMENT
Akibat pandemi COVID-19 dan upaya diplomatik, latihan militer gabungan ini sempat dibatasi. Meningkatkan latihan perang, kedua sekutu kembali mengerahkan persenjataan seperti artileri dan tank.
Latihan gabungan militer ini merupakan latihan tingkat divisi pertama untuk Divisi Infanteri ke-2 atau Divisi Gabungan AS-Korsel.
Beberapa latihan yang dilakukan mencakup latihan tembak melalui howitzer, tank, senapan mesin, dan mortir. Pesawat tempur A-10 dan helikopter Apache juga dilibatkan dalam latihan ini.
Anggota Pasukan Khusus Korea Selatan dan AS saat menjalani latihan militer gabungan di pangkalan Angkatan Udara Gunsan, Gunsan, Korea Selatan. Foto: David J. Murphy/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS
AS dan Korsel melihat latihan militer gabungan sebagai bagian dari upaya penting dalam mengantisipasi ancaman senjata nuklir Korut.
Di satu sisi, Korut menilai bahwa latihan gabungan militer tersebut bertujuan untuk perang. Sebab, kedua negara terus memberikan kritik kepada Korut.
Wakil Komandan Divisi untuk Manuver, Kolonel Brandon Anderson, menuturkan bahwa latihan tersebut tidak berfokus hanya pada satu musuh. Namun, aliansi AS dan Korsel itu mengacu pada Korut.
ADVERTISEMENT
Anderson menambahkan, latihan gabungan tersebut dirancang untuk menyimulasikan pertempuran dengan musuh dalam jarak dekat.
Anggota Pasukan Khusus Korea Selatan dan AS saat menjalani latihan militer gabungan di pangkalan Angkatan Udara Gunsan, Gunsan, Korea Selatan. Foto: David J. Murphy/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS
"Kami sedang berlatih untuk operasi tempur skala besar," jelas Anderson, dikutip dari Reuters.
Anderson juga belajar dari konflik di Ukraina. Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas militer seperti kemampuan artileri, pengintaian, dan pengawasan jarak jauh.
Namun, Anderson membantah bahwa latihan sempat ditunda akibat alasan politik dan pandemi. Menurutnya, keterbatasan logistik menjadi penyebab utama terhambatnya latihan tersebut.
Penulis: Thalitha Avifah Yuristiana.