AS dan Korsel Gelar Latihan Militer Besar di Dekat Perbatasan Korut
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akibat pandemi COVID-19 dan upaya diplomatik, latihan militer gabungan ini sempat dibatasi. Meningkatkan latihan perang, kedua sekutu kembali mengerahkan persenjataan seperti artileri dan tank.
Latihan gabungan militer ini merupakan latihan tingkat divisi pertama untuk Divisi Infanteri ke-2 atau Divisi Gabungan AS-Korsel.
Beberapa latihan yang dilakukan mencakup latihan tembak melalui howitzer, tank, senapan mesin, dan mortir. Pesawat tempur A-10 dan helikopter Apache juga dilibatkan dalam latihan ini.
AS dan Korsel melihat latihan militer gabungan sebagai bagian dari upaya penting dalam mengantisipasi ancaman senjata nuklir Korut.
Di satu sisi, Korut menilai bahwa latihan gabungan militer tersebut bertujuan untuk perang. Sebab, kedua negara terus memberikan kritik kepada Korut.
Wakil Komandan Divisi untuk Manuver, Kolonel Brandon Anderson, menuturkan bahwa latihan tersebut tidak berfokus hanya pada satu musuh. Namun, aliansi AS dan Korsel itu mengacu pada Korut.
ADVERTISEMENT
Anderson menambahkan, latihan gabungan tersebut dirancang untuk menyimulasikan pertempuran dengan musuh dalam jarak dekat.
"Kami sedang berlatih untuk operasi tempur skala besar," jelas Anderson, dikutip dari Reuters.
Anderson juga belajar dari konflik di Ukraina. Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas militer seperti kemampuan artileri, pengintaian, dan pengawasan jarak jauh.
Namun, Anderson membantah bahwa latihan sempat ditunda akibat alasan politik dan pandemi. Menurutnya, keterbatasan logistik menjadi penyebab utama terhambatnya latihan tersebut.
Penulis: Thalitha Avifah Yuristiana.