AS di Bawah Joe Biden Diprediksi Masih Akan Keras terhadap China

12 November 2020 19:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joe Biden menyampaikan Pidato kemenangan di Pemilu AS 2020 di di Wilmington, Delaware, pada Sabtu (7/11). Foto: JIM BOURG/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Joe Biden menyampaikan Pidato kemenangan di Pemilu AS 2020 di di Wilmington, Delaware, pada Sabtu (7/11). Foto: JIM BOURG/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi, menilai sikap keras AS terhadap China tidak akan berubah meski sudah ada pemimpin baru.
ADVERTISEMENT
Lutfi mengatakan, Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama menganggap China sebagai ancaman.
"Oleh sebab itu saya melihat bahwa sentimen tentang China ini siapa pun pemimpin Amerika mereka akan mempunyai treatment yang mirip antara Partai Demokrat dan Republik," ujar Lutfi dalam program bincang-bincang To the Point kumparan, Kamis (12/11).
"Jadi China ini mereka anggap sebagai rival utama dalam lingkup dunia, tetapi mereka juga menganggap China ini sebagai ancaman utama. Jadi Partai Republik dan Demokrat menganggap China itu sebagai tantangan dan ancaman bagi mereka di masa yang akan datang," sambungnya.
Presiden Donald J. Trump menerima surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat yang baru saja dilantik, Muhammad Lutfi, Kamis, 17 September 2020, di Oval Office, Gedung Putih. Foto: Resmi Gedung Putih/Joyce N. Boghosian
Lutfi menambahkan, agar panasnya hubungan AS-China tak berpengaruh pada situasi stabilitas dan keamanan di Asia Tenggara, ke depannya dibutuhkan dialog transparan antardua negara.
ADVERTISEMENT
"Defisit kepercayaan itu hanya bisa ditembus dengan cara dialog dan diskusi secara terbuka dan karena kita mempunyai nilai-nilai yang sama antara indonesia dan amerika serikat kita akan mempunyai persamaan-persamaan di dalam masa penyelesaian dan bagaimana kita melihat masa akhir daripada permasalahan hegemoni ini," kata Lutfi.
"Jadi saya berkeyakinan bahwa Indonesia sebagai negara di kawasan merasa berkepentingan untuk mendapatkan kawasan yang aman dan stabil, karena kita ingin menciptakan kesejahteraan untuk rakyat secara regional dan terutama daripada masa keemasan Indonesia," tutupnya.