AS Kecam China karena Tembakkan Puluhan Rudal ke Perairan Taiwan

Kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, Sabtu (23/10). Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/via REUTERS

Amerika Serikat mengecam tembakkan rudal China yang diarahkan ke perairan Taiwan pada Kamis (5/8). Tembakan rudal itu sebelumnya disebut China sebagai bagian latihan militer skala besar.

China menggelar latihan militer skala besar hingga Minggu (7/8) siang, sebagai bentuk kemarahan mereka karena Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan.

"Tindakan provokatif Beijing adalah eskalasi yang signifikan dan upaya lama untuk mengubah status quo," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby dikutip dari Reuters.

Gedung Putih mengatakan, China masih akan terus menembakkan rudal ke arah perairan Taiwan dalam beberapa hari ke depan.

Sebelumnya, China mengerahkan sejumlah pesawat dan terus menembakkan rudal langsung ke arah Selat Taiwan.

Militer China mengkonfirmasi tembakkan rudal itu menyasar enam zona di sekitar perairan Taiwan dan akan berlangsung hingga Minggu (7/8) siang.

"Latihan melibatkan lebih dari 100 pesawat, termasuk jet tempur dan pengebom, dan lebih dari 10 kapal perang," kata penyiar negara CCTV.

Dari puluhan rudal yang ditembakkan China, sejauh ini belum ada yang benar-benar mengancam Taiwan. Namun lima rudal mendarat di zona ekonomi Jepang. Hal itu memicu protes Jepang.

Taiwan mengatakan, 11 rudal balistik Dongfeng China telah ditembakkan ke arah perairan mereka untuk pertama kali sejak 1996.

Para pejabat Taiwan mengatakan, latihan skala besar China ini melanggar aturan PBB, menginvasi ruang angkasa dan mengancam navigasi udara dan laut bebas.